Donald Trump Dihujani Kritik Akibat Gunakan Frasa 'Virus Cina', Wali Kota San Francisco: Harusnya Presiden Jadi Pemersatu, Bukan Penabur Benih Xenophobia

- 20 Maret 2020, 14:53 WIB
PRESIDEN Amerika Serikat, Donald Trump.*
PRESIDEN Amerika Serikat, Donald Trump.* //China Daily

PIKIRAN RAKYAT - Seorang pejabat kesehatan global senior dan seorang walikota Amerika Serikat (AS) pada Rabu, memperingatkan agar tidak menggunakan frasa seperti "Virus Cina" untuk merujuk ke epidemi virus corona.

Mereka menyebut, pelabelan semacam itu bersifat kontraproduktif dan bisa menjadi pemicu xenophobia, suatu perasaan benci, takut, dan waswas terhadap orang asing.

Ketika ditanya di Gedung Putih, Presiden AS Donald Trump berulang kali terus menggunakan frasa "Virus Cina". Dirinya menyebut, apa yang dikatakannya tersebut tidak rasis sama sekali.

Baca Juga: Cegah Penularan Covid-19, BI NTT Sebut Uang Harus Dikarantina Sebelum Diedarkan ke Masyarakat

Pada briefing media tentang Covid-19 di markas besar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Rabu, Direktur Eksekutif Program Kedaruratan Kesehatan WHO, Dr Mike Ryan, memberi pengertian terkait hal ini.

"Sangat penting bagi kita untuk berhati-hati dalam bahasa yang kita gunakan agar tidak mengarah. untuk profil individu yang terkait dengan virus. Ini hanya sesuatu yang perlu kita semua hindari.

"Pandemi influenza pada tahun 2009 itu berasal dari Amerika Utara. Kami tidak menyebutnya flu Amerika Utara. Jadi, penting rasanya untuk melakukan hal serupa dalam kasus virus yang lain," katanya melanjutkan.

Baca Juga: Tetap Putuskan Menikah di Tengah Wabah Corona karena Kadung Sebar Undangan? Simak 3 Syarat yang Harus Dipenuhi Calon Pengantin

Trump sebelumnya menyebut istilah itu dengan kata 'virus corona', tetapi ia mengubah bahasa yang digunakannya pada Senin di akun Twitter pribadinya.

Alasan Trump tersebut bahwa ia tidak menghargai pernyataan Tiongkok yang mengatakan bahwa militer Amerika Serikat-lah penyebab virus itu bermula di negaranya. Ia terus menggunakan frasa itu dalam dua kicauannya Rabu.

"Saya selalu memperlakukan Virus China dengan sangat serius, dan telah melakukan pekerjaan yang sangat baik sejak awal, termasuk keputusan saya yang sangat awal untuk menutup "perbatasan" dari China melawan keinginan hampir semua orang. Banyak nyawa terselamatkan. Narasi berita palsu itu memalukan & salah!," tulis Trump dalam akun Twitter-nya.

Baca Juga: Siapkan Anggaran hingga Rp 48 Miliar, Bukti Pemprov Jabar Fokus Tangani Wabah Corona

Wali Kota San Francisco London Breed mengatakan, rujukan berulang presiden terhadap virus yang menyebabkan Covid-19 sebagai "virus Cina" adalah "ofensif dan kontraproduktif".

"Tidak pernah ada alasan untuk xenophobia. Virus corona adalah pandemi global yang mempengaruhi kita semua, dan itu mengharuskan kita semua untuk mendengarkan pakar kesehatan masyarakat dan merespons bersama.

"Itulah yang kami lakukan di San Francisco, dan itulah yang kami butuhkan untuk dilakukan juga oleh para pemimpin federal kami," kata Breed dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: Kenali Sosok 'Bapak Pengendali Infeksi' yang Muncul dalam Gambar Doodle dengan Animasi Cara Mencuci Tangan

Kurt Bardella, seorang kontributor NBC News mencatat, banyak orang lain membuat karakterisasi yang sama ketika virus pertama kali muncul dalam pemberitaan, tetapi mereka telah berhenti karena mereka menyadari akan adanya potensi tak baik yang dapat ditimbulkannya. Namun Trump belum berhenti.

Dikatakan Bardella, Donald Trump memusuhi Tiongkok pada saat negara tersebut dihadapkan dalam situasi terburuk. Padahal, seharusnya Amerika Serikat perlu belajar dari dokter dan pejabat Tiongkok dalam memerangi virus mematikan tersebut.

Baca Juga: Kembangkan Peta Sebaran Covid-19, Tim Ahli UI Harapkan Manfaat bagi Pemerintah dan Masyarakat

Ia menambahkan, seharusnya presiden Amerika Serikat bertindak sebagai tokoh pemersatu, bukan malah menjadi penabur benih xenophobia yang merusak.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: China Daily


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah