26 Warga Sipil Tewas Ditembak Oknum Tentara Thailand, Perdana Menteri Thailand Beri Komentar

- 10 Februari 2020, 22:08 WIB
TAGAR #PrayForThailand jadi Trending di Twitter.*
TAGAR #PrayForThailand jadi Trending di Twitter.* /Twitter/

PIKIRAN RAKYAT - Kepedihan begitu melingkupi masyarakat Thailand. Pasalnya, puluhan warga Thailand telah menjadi korban dari aksi penembakan tanpa alasan dari oknum tentara Thailand di mal Terminal 21 pada Sabtu, 8 Februari 2020.

Inilah yang membuat Perdana Menteri Thailand Prayut Chan O Cha ikut memberikan komentar atas tragedi tak diinginkan tersebut.

Dikutip Pikiran-Rakyat.com melalui situs Channel News Asia, komentar yang diberikan Perdana Menteri Thailand Prayut Chan O Cha berkaitan dengan jabatan sebelumnya yang dipercayakan Raja Thailand padanya, Kepala Pasukan Militer Thailand.

Baca Juga: Rencana Terapkan Smart City di Ibu Kota Negara Baru, Peneliti LIPI Sebut Dua Hal Khusus

“Dua puluh enam orang termasuk warga sipil dengan yang termuda adalah bocah lelaki berusia 13 tahun beserta beberapa pasukan keamanan ditembak oleh tentara jahat itu.

"Ini belum pernah terjadi sebelumnya di Thailand, dan saya ingin ini menjadi kali terakhir krisis ini terjadi," tutur Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-O-Cha.

Prayut yang diketahui sempat menjabat Kepala Pasukan Militer Thailand sebelum mendapat kepercayaan menjadi Perdana Menteri menyalahkan masalah pribadi atas penjualan rumah dijadikan alasan oknum tentara itu untuk mengamuk.

Baca Juga: Terserang Tifus, Tontowi Ahmad Diperkirakan Gagal Bertanding di Ajang Barcelona Spain Masters 2020

Hal ini persis seperti keluhan yang dituliskan dalam akun Facebook tersangka yang menganggap orang-orang yang menjadi kaya tapi dengan hasil menipu dan mengambil keuntungan dari orang lain

"Apakah mereka pikir mereka dapat menghabiskan uang di neraka?" tulisnya sekitar pukul 12 siang waktu setempat

Oknum tentara yang melakukan penembakan itu diidentifikasi sebagai Sersan-Mayor Jakrapanth Thomma. Dalam melakukan aksinya, ia menggunakan senapan mesin M60 yang dicuri dari salah satu barak terbesar di Thailand.Prayut pun berusaha membela bahwa keamanan di barak senjata sudah cukup baik.

Baca Juga: Terkait WNA Tiongkok yang Diduga Terinfeksi Virus Corona, Dinkes Cirebon Masih Tunggu Hasil Pemeriksaan Laboratorium

"Ini bukan kecerobohan. Kami tidak meninggalkan gudang persenjataan sendirian - kami memiliki orang yang menjaganya."

Tembakan-tembakan senjata terdengar ketika pengepungan terjadi fajar, beberapa jam setelah dinas keamanan Thailand menyerbu lantai dasar dan membebaskan sejumlah pembeli yang ketakutan dari amukan tersebut.

Para pengunjung mal yang hampir menjadi korban berusaha menceritakan tentang hari Sabtu yang biasa disibukkan berbelanja di mall Terminal 21 mendadak berubah mencekam saat tersangka memasuki mal dan memicu cobaan  terjebak dalam mal selama berjam-jam.

Baca Juga: Hindari Depresi dan Tekanan, Berikut 6 Cara Tingkatkan Kesehatan Mental di Tempat Kerja

"Itu seperti mimpi, sehingga Saya bersyukur dapat  selamat," ujar  seorang pengunjung mal berusia 48 tahun berusaha menceritakan  tentang persembunyian di toilet gym dalam mal saat dia mendengar suara tembakan.

Puluhan orang berlari cepat ketika polisi dan tentara pengaman memegang senapan menyerbu lantai dasar yang menjadi tempat persembunyi tersangka penembakan dan disana terjadi pertempuran senjata yang sengit.

“"Orang-orang melompat dengan sepeda motor dan berlari ke segala arah. Suasana kepanikan itu seperti film zombie," tutur pengunjung mal bernama Chanatip Somsakul, yang berusaha melarikan diri bersama istri dan putrinya yang berusia tiga tahun.

Baca Juga: Lesunya Penerbangan Garuda akibat Dampak Virus Corona, Menteri BUMN Erick Thohir: Kita Buat Strategi Baru

Belasan jam kemudian, pria bersenjata itu berhasil ditembak mati dengan beredarnya foto-foto menunjukkan unit  tentara elit dan polisi muncul dari dalam mal.

Sementara itu, seorang perwakilan pihak Facebook ikut memberikan klarifikasi terkait pengunggahan kejadian penembakan masal itu dalam media sosial Facebook.

“Akun pria bersenjata itu telah dihapus dan kami akan bekerja sepanjang waktu untuk menghapus konten yang melanggar terkait dengan serangan ini segera setelah kami menyadarinya."

Baca Juga: Diundi Ulang, Tim Putra Indonesia Akan Berhadapan dengan Korea Selatan di BATC 2020

Thailand sendiri merupakan salah satu negara dengan tingkat kepemilikan senjata tertinggi di dunia, dan beberapa penembakan yang terjadi di gedung pengadilan pada akhir tahun lalu memperbaharui kekhawatiran tentang penyalahgunaan senjata di Thailand..***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Channel News Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x