PIKIRAN RAKYAT – Kepergian Li Wenliang pada Jum’at, 07 Februari lalu ini cukup membuat masyarakat Tiongkok seketika bersedih, karena Li merupakan seorang dokter yang pertama kali menyadari kehadiran virus berbahaya yang tengah menyerang daratan Tiongkok.
Dikutip Pikiran-Rakyat.com melalui situs China Plus News, kepergian Li Wengliang menghebohkan media sosial Tiongkok, dimana membuat Komisi Pengawas Nasional Tiongkok memutuskan turun ke lapangan untuk penyelidikan mendalam.
Dokter mata berusia 34 tahun itu yang pertama kali menyadari akan timbulnya virus baru yang berbahaya bagi warga Tiongkok.
Baca Juga: Mitos atau Fakta: Mengonsumsi Telur Setiap Hari Baik untuk Kesehatan Jantung?
Li mulai merasakan gejala batuk pada 10 Januari lalu dan diikuti demam pada hari berikutnya dan diputuskan dirawat di rumah sakit pada 12 Januari 2020. Namun baru pada 1 Februari, dia dikonfirmasi positif virus corona.
Dalam akun Weibo-nya, Li menuturkan bahwa batuk dan demamnya yang menyebabkan masuk ke unit perawatan intensif.
Setelah berita kematiannya beredar dalam media sosial Tiongkok, Komisi Pengawas Nasional Tiongkok memutuskan akan mengirim tim khusus ke Kota Wuhan, Provinsi Hubei di Tiongkok.
Tim khusus ini dibentuk untuk menyelidiki keributan publik Tiongkok atas kematian dokter Li Wenliang yang merupakan salah satu yang pertama kali membunyikan alarm awal atas hadirnya virus corona di Tiongkok.
Dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan pada hari Jumat, komisi mengatakan tindakan itu telah disetujui oleh pemerintah pusat dan penyelidikan komprehensif tentang hal-hal yang berkaitan dengan dokter yang meninggal akan dilakukan.