Lesunya Penerbangan Garuda akibat Dampak Virus Corona, Menteri BUMN Erick Thohir: Kita Buat Strategi Baru

- 10 Februari 2020, 21:04 WIB
Erick Thohir/DOK PR
Erick Thohir/DOK PR /

PIKIRAN RAKYAT - Menteri BUMN Erick Thohir meminta Garuda Indonesia untuk membuat strategi baru dalam rangka mengatasi dampak penghentian sementara penerbangan dari dan ke Tiongkok akibat wabah virus corona.

Seperti dilansir artikel Pikiran-Rakyat.com sebelumnya, dampak wabah virus corona ini juga terjadi dibidang pariwisata Indonesia, beberapa bulan terakhir sudah mulai dirasakan dengan adanya penurunan jumlah wisatawan asing.

Namun, keadaan tersebut tidak lantas membuat Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia kehabisan akal, pasalnya kolaborasi antara Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengambil langkah untuk menangani hal tersebut.

Baca Juga: Diundi Ulang, Tim Putra Indonesia Akan Berhadapan dengan Korea Selatan di BATC 2020

Luhur Binsar Pandjaitan dan Wishnutama memberikan paket-paket wisata domestik guna memacu geliat pariwisata dalam negeri, serta meminimalisasi adanya kerugiaan, sebab beberapa waktu terakhir ini beberapa penerbangan dikabarkan kosong.

Berbeda halnya dengan Menteri BUMN Erick Thohir yang telah membuat beberapa rencana untuk penerbangan maskapai Garuda Indonesia yang harus kehilangan beberapa penerbangan terkait wabah virus corona.

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari situs Antara, setelah Presiden Joko Widodo memberikan kebijakan dengan tidak adanya penerbangan ke Tiongkok, maka Garuda kini kehilangan penumpangnya.

Baca Juga: Sulit Rangkai Kata-kata, Kenali 3 Jenis Disleksia pada Orang Dewasa

Maskapai milik pemerintah tersebut diduga selama ini memiliki penumpang terbanyak yang melakukan pemberangkatan ke Negeri Tirai Bambu tersebut.

"Garuda Indonesia dengan tidak terbang ke Tingkok, saya sudah minta kepada direksi Garuda dan Wakil Menteri BUMN I Budi Gunadi Sadikin untuk membuat strategi baru," ujar Erick Thohir di Jakarta, Senin 10 Februari 2020.

Erick mengatakan, strategi baru tersebut kemungkinan salah satunya bisa dengan memberdayakan pesawat berbadan besar untuk penerbangan domestik, dimana tadinya penerbangan menggunakan pesawat berbadan kecil.

Baca Juga: Terkait Kasus Prostitusi 9 Anak di Bawah Umur, Polres Metro Jakarta Utara Tangkap Sepasang Pasutri

Menteri BUMN tersebut mengakui, dampak dari wabah virus corona mengganggu secara signifikan sejumlah rencana atau strategi Kementerian BUMN.

"Kemarin yang mau kita lakukan penerbangan dari Singapura ke Labuan Bajo, sekarang hanya mimpi karena di Singapura sendiri tidak ada turis," katanya dalam acara 1st IHC (Indonesia Healthcare Corporation) Medical Forum.

Sebelumnya, Kementerian Perhubungan memutuskan melakukan penundaan penerbangan dari dan ke seluruh destinasi di Tiongkok, tidak termasuk Hong Kong dan Macau, hingga batas waktu yang akan ditentukan kemudian.

Baca Juga: Hongkong dan Tiongkok Resmi Mundur, Simak Perubahan Grup Putra dan Grup Putri dalam BATC 2020

Penundaan tersebut berlaku mulai Rabu, 5 Februari 2020 pukul 00.00 WIB. Keputusan tersebut diambil sehubungan dengan perkembangan wabah virus corona dan status darurat global yang ditetapkan WHO serta sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo.

Dengan keputusan ini, seluruh maskapai Indonesia diminta untuk menunda penerbangan dari atau ke seluruh destinasi di Tiongkok sampai batas waktu yang akan ditentukan kemudian.

Menurut Erick, penyebaran virus corona ini yang paling terkena dampaknya adalah sektor pariwisata. Oleh karenanya, seluruh pihak yang berada di dalam industri pariwisata menurutnya perlu kreatif dalam mencari inovasi baru.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x