Militer Myanmar Tuding Aung San Suu Kyi Terima Pembayaran Ilegal, Saat 8 Pengunjuk Rasa Tewas Lawan Kudeta

- 12 Maret 2021, 05:00 WIB
Pengunjuk rasa di Myanmar,
Pengunjuk rasa di Myanmar, /REUTERS/Stringer

Satu orang tewas di distrik North Dagon di kota terbesar Yangon.

Foto-foto yang diposting di Facebook menunjukkan seorang pria tengkurap di jalan, berdarah karena luka di kepala.

Baca Juga: Mahfud MD Bantah Tudingan Soal Pemerintah akan Berpihak pada Moeldoko dalam Kisruh Partai Demokrat

Sementara itu, satu kematian dilaporkan di Mandalay.

Sebelumnya, sebuah kelompok advokasi, Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik, mengatakan lebih dari 60 pengunjuk rasa tewas dan sekitar 2.000 orang ditahan oleh pasukan keamanan sejak kudeta 1 Februari terhadap pemerintah terpilih Suu Kyi.

Amnesty International menuduh tentara menggunakan kekuatan mematikan terhadap pengunjuk rasa.

Baca Juga: Kemenlu Rusia Negosiasi Soal Kisruh Israel dan Palestina Bersama Diplomat Spanyol dan Rusia

Mereka juga menyampaikan, banyak pembunuhan yang telah didokumentasikan sama dengan eksekusi ekstra-yudisial.

“Ini bukanlah tindakan kewalahan, petugas individu membuat keputusan yang buruk,” kata Joanne Mariner, direktur tanggapan krisis kelompok itu.

"Ini adalah komandan yang tidak menyesal yang telah terlibat dalam kejahatan terhadap kemanusiaan, mengerahkan pasukan dan metode pembunuhan di tempat terbuka," ujarnya menambahkan.

Halaman:

Editor: Tita Salsabila

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah