Penyakit ini ditularkan melalui kontak dekat dengan cairan tubuh, dan orang yang tinggal bersama atau merawat pasien adalah yang paling berisiko.
Praktik pemakaman sering kali mencakup mencuci, menyentuh, dan mencium jenazah yang masih mampu menularkan Ebola, dan mungkin memiliki tingkat virus hidup yang sangat tinggi dalam ekskresi.
Virus itu juga muncul kembali di Guinea, di mana ia telah menewaskan lima orang dalam wabah pertama di Afrika Barat sejak epidemi 2013-2016 yang menyebabkan lebih dari 11.300 orang tewas di Guinea, Liberia, dan Sierra Leone.
Baca Juga: Pansus Jiwasraya Tak Digubris Pimpinan DPR, Mardani Ali Sera: Satu Tahun Usulan Ini Menggantung!
Amerika Serikat pekan lalu mengatakan akan bekerja dengan pemerintah yang terkena dampak dan Organisasi Kesehatan Dunia atas wabah tersebut.W
"Dunia tidak mampu untuk berbalik ke arah lain. Kita harus melakukan segala daya kita untuk merespons dengan cepat, efektif," kata sekretaris pers Gedung Putih Jen Psaki dalam sebuah pernyataan.***