PR CIREBON- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, lebih dari 11.000 vaksin Ebola diperkirakan tiba di ibu kota Guinea, Conakry pada Minggu, 21 Februari 2021.
Direktur regional WHO untuk Afrika, Matshidiso Moeti mengatakan, di atas 11.000 suntikan diperkirakan akan mendarat dari Jenewa, 8.600 lagi akan dikirim dari Amerika Serikat.
Mohamed Lamine Yansane, penasihat senior menteri kesehatan Guinea, mengatakan bahwa vaksin akan segera didistribusikan untuk memulai kampanye vaksinasi paling cepat Senin.
“Kami sangat didukung oleh pengalaman yang dikumpulkan selama gelombang pertama epidemi Ebola,” kata Yansane, mengacu pada wabah yang berlangsung dari 2013-2016, dikutip Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari Al Jazeera.
Guinea menyatakan, epidemi Ebola pada 14 Februari, ditemukan setelah tujuh orang jatuh sakit karena diare, muntah dan pendarahan setelah menghadiri pemakaman di Goueke, dekat perbatasan Liberia.
Sejauh ini, pemerintah setempat melaporkan lima orang telah meninggal karena penyakit tersebut.
Pihak berwenang dan organisasi internasional bergerak cepat untuk membantu Guinea menghindari penyebaran penyakit lebih lanjut, dengan lebih dari 100 ahli diharapkan berada di lapangan pada akhir bulan ini, menurut Moeti.
Pakar kesehatan PBB juga menekankan bahwa "sama sekali tidak mungkin" Guinea akan mengalami situasi yang sama seperti yang terjadi selama wabah Ebola sebelumnya.