Sempat Diblokade Israel, Jalur Gaza Akhirnya Terima Vaksin Covid-19 Pertama

- 18 Februari 2021, 07:11 WIB
Ilustrasi vaksin. Pejabat Kesehatan di Gaza mengatakan, jalur Gaza telah menerima vaksin Covid-19 pertama.*
Ilustrasi vaksin. Pejabat Kesehatan di Gaza mengatakan, jalur Gaza telah menerima vaksin Covid-19 pertama.* /Pixabay.com/torstensimon

PR CIREBON- Pejabat kesehatan di jalur Gaza pada hari Rabu, 17 Februari 2021, Gaza dilaporkan telah menerima vaksin gelombang pertama untuk melawan Covid-19.

Sebanyak dua ribu dosis vaksin Sputnik V yang disumbangkan oleh Rusia itu, ditransfer oleh Otoritas Palestina di Tepi Barat ke jalur Gaza.

Diketahui, jumlah vaksin Covid-19 tersebut cukup untuk memvaksinasi 1.000 orang di Jalur Gaza.

Baca Juga: Tanggapi Kekuatan Medsos, Panglima TNI Hadi Tjahjanto: Menggulirkan Kerusuhan Negara

Dilansir Cirebon.Pikiran-Rakyat.coom dari Daily Sabah, sebagaimana dikabarkan sebelumnya, Otoritas Palestina mengatakan, Israel telah memblokir pengiriman vaksin tersebut untuk masuk ke jalur Gaza.

Israel kemudian mengijinkan pengiriman tersebut, setelah mendapat banyak tekanan internasional.

Pengiriman vaksin tersebut dilakukan melalui penyeberangan Kerem Shalom antara tenggara jalur Gaza dan Israel.

Baca Juga: Bersikeras Tak Ada Kasus Covid-19, Korea Utara Dikabarkan Berusaha Retas Perusahaan Vaksin Pfizer

Majdi Dhair, direktur perawatan kesehatan di Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan pada hari Rabu bahwa pengiriman itu terjadi menyusul tekanan internasional terhadap Israel, terutama oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Cabang militer Israel yang bertanggung jawab atas urusan sipil di wilayah pendudukan Palestina (COGAT) mengatakan bahwa dosis Sputnik V sedang "ditransfer dari Otoritas Palestina (di Tepi Barat) ke jalur Gaza, setelah persetujuan politik (Israel)."

Ia menambahkan bahwa "pengiriman vaksin sekarang sedang menuju ke penyeberangan Erez" yang menghubungkan Israel ke jalur Gaza yang diblokade, sebuah daerah yang diperintah oleh Hamas.

Baca Juga: Satgas Prediksi Covid-19 Berakhir pada Hari Kemerdekaan, PB IDI Buka Suara

Hamas mengecam Israel karena telah memblokir pengiriman vaksin, mengatakan langkah itu menandai "kejahatan nyata dan pelanggaran semua hukum internasional dan standar kemanusiaan."

Otoritas Palestina pada hari Selasa mendesak WHO untuk "mengutuk Israel" atas penghalang tersebut.

PA meminta WHO dan organisasi internasional lainnya "untuk meminta (Israel) bertanggung jawab penuh atas bahaya yang timbul dari pencegahan masuknya vaksin ke Jalur Gaza," kata juru bicara Ibrahim Melhem.

Baca Juga: Tanggapi Nyinyiran Warganet Soal Program TVnya, Susi Pudjiastuti: Tak Bisa Tidak Tertawa Saya

PA mengatakan pada hari Senin bahwa kampanye vaksinasi untuk masyarakat umum telah diundur karena penundaan pengiriman.

Itu telah mengantisipasi pengiriman pada pertengahan bulan ini, memungkinkannya untuk mulai memvaksinasi masyarakat umum di Tepi Barat sambil berbagi stok dengan Hamas.

Selain vaksin dari program COVAX yang didukung PBB, PA juga mengharapkan sekitar 2 juta dosis yang dipesan dari berbagai produsen.

Baca Juga: Minimalisir Penggunaan UU ITE, Polri akan Buat Virtual Police untuk Mengedukasi Masyarakat

Palestina mulai menginokulasi petugas kesehatan garis depan awal bulan ini dengan pengadaan awal 10.000 dosis vaksin Sputnik V, serta beberapa ribu dosis produk Moderna.

Israel, yang melakukan salah satu kampanye vaksinasi per kapita tercepat di dunia, telah menghadapi seruan internasional untuk berbagi stoknya dengan warga Palestina yang tinggal di Tepi Barat yang diduduki dan jalur Gaza yang diblokade.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Dailysabah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah