Tanggapi Kekuatan Medsos, Panglima TNI Hadi Tjahjanto: Menggulirkan Kerusuhan Negara

- 17 Februari 2021, 21:07 WIB
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto. /PRMN/Instagram/@puspentni/

PR CIREBON - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyebutkan bahwa kekuatan media sosial (medsos) dapat memicu terjadinya sebuah kerusuhan di beberapa negara.

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyebut, pemicu terjadinya kerusuhan dan bahkan dapat menggulirkan sebuah negara memang dimiliki oleh media sosial (medsos).
 
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan, beberapa negara memang sudah merasakan dampak kekuatan media sosial (medsos).
 
 
"Kekuatan medsos telah menggulirkan kerusuhan di beberapa negara, seperti Eropa, Amerika Serikat, Myanmar, dan Thailand," kata Hadi Tjahjanto dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara, Selasa, 16 Februari 2021.
 
Lantaran sebuah pengembangan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang kini telah lahirkan sebuah senjata baru yang dinamakan "senjata sosial baru"
 
Menurutnya, senjata sosial baru adalah seperti internet, siber, dan media sosial harus menjadi perhatian bersama.
 
 
Mantan Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) ini menjelaskan, kekuatan internet dan medsos ini untuk menyebarkan paham radikalisme dan terorisme.
 
Melalui media sosial, dapat dijadikan sebuah alat propaganda yang bertujuan dan maksud dalam melakukan perekrutan generasi radikal dan teroris.
 
Hal tersebut sudah pernah dilihat oleh Hadi Tentang pemanfaatan media sosial dalam menjadi alat propaganda untuk merekrut generasi radikal dan teroris.
 
 
"Dunia maya telah menjadi domain untuk perekrutan generasi radikal dan teroris yang juga memanfaatkan media sosial untuk propaganda-propagandanya," ucap Hadi.
 
Marsekal TNI Hadi menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh prajurit TNI di mana pun berada dan bertugas, baik di daerah perbatasan, daerah rawan konflik, dan beberapa daerah yang terkena musibah bencana alam, serta garda depan dalam memerangi Covid-19.
 
Sementara itu, dalam Rapim "TNI Kuat, Solid, Profesional, Dicintai Rakyat Siap Mendukung Percepatan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Serta Menjaga Persatuan Kesatuan Bangsa Demi Keutuhan NKRI", Hadi Tjahjanto menyampaikan terimakasih.
 
 
"Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh prajurit yang ditugaskan di wilayah perbatasan, seperti Indonesia-PNG.
 
"Wilayah rawan yang saat ini menjadi perhatian kita semua seperti di wilayah Papua, Intan Jaya khususnya, adalah di titik-titik komando taktis Sugapa, Hitadipa, Titigi, Mamba dan yang lainnya," katanya.
 
Seorang Prajurit TNI kerap terlibat dalam berbagai peristiwa yang menjadi sorotan publik, antara lain penanggulangan kelompok sipil bersenjata di Papua.
 
 
Tidak hanya itu, dalam distribusi vaksin Covid-19, evakuasi jatuhnya pesawat Sriwijaya SJ-182, hingga bencana alam gempa bumi dan banjir di penjuru Indonesia.
 
"Hal ini menunjukkan bahwa seluruh prajurit TNI beserta seluruh alutsista siap dan siaga hadir di tengah-tengah masyarakat," katanya.
 
Rapim TNI Tahun 2021 juga dihadiri oleh, Menhan RI Prabowo Subianto, Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.
 
 
 
Lalu, Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, serta Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo sebagai pembicara.
 
Tidak hanya permasalahan dalam senjata sosial baru, Hadi Tjahjanto mengingatkan dan berharap agar seluruh prajurit harus bisa menghindari pelanggaran hak asasi manusia (HAM.
 
Panglima mengemukakan hal itu ketika membuka Rapat Pimpinan (Rapim) TNI di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa, yang salah satunya membahas terkait pelanggaran HAM.
 
 
"Dalam Rapim TNI/Polri maupun Rapim TNI, kami juga harus melihat untuk menghindari tindakan pelanggaran HAM, sebagaimana perintah Presiden Jokowi," kata Panglima TNI dalam sambutannya.***
 
 

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x