PR CIREBON - Lonjakan kasus bunuh diri di Jepang telah mengalami peningkatan tajam, kasus bunuh diri tersebut sebagian besar dilakukan oleh wanita.
Di tengah wabah pandemi Virus Corona yang telah memaksa pemerintah di seluruh dunia untuk memberlakukan lockdown, membatasi jam malam, dan penghentian beberapa pelaku ekonomi.
Menurut statistik pemerintah Jepang, kematian akibat bunuh diri hanya dalam satu bulan telah melampaui jumlah total kematian Covid-19 di negara kepulauan Asia timur itu.
Baca Juga: Banyak Dicari di Kamus Online, Kata 'Pandemi' Terpilih Word of the Year 2020 Menurut Merriam-Webster
Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari TRT World, Badan Kepolisian Nasional Jepang mengatakan bahwa kasus bunuh diri meningkat menjadi 2.153 di bulan Oktober dari 1.805 di bulan September.
Jumlah kasus bunuh diri juga meningkat dalam empat bulan terakhir, dibandingkan periode yang sama tahun 2019.
Meskipun bunuh diri adalah masalah sosial utama di Jepang, pembatasan interaksi sosial telah membuat orang terisolasi, dan tak sedikit dari mereka yang telah kehilangan pekerjaan karena dampak ekonomi pandemi.
Pada tahun 2016 angka bunuh diri di Jepang adalah 21.897, yang menempatkannya di puncak angka bunuh diri tertinggi di negara maju.
Baca Juga: Dibayar Nyicil Selama 15 Tahun, Jiwasraya Janji Kembalikan 100 Persen Uang Nasabah
Sebelum pandemi, tingkat bunuh diri menurun di Jepang, turun 4,2 persen pada 2019 dibandingkan tahun sebelumnya, ke rekor terendah 19.959 orang.