Paus Pembunuh Ditemukan 'Menyerang' Sebuah Kapal, Ilmuwan: Orca Memiliki Emosional Kompleks

- 3 Desember 2020, 08:00 WIB
Paus Pembunuh (Orca)
Paus Pembunuh (Orca) /Doc Twitter@susenos

PR CIREBON - Musim panas pada tahun ini merupakan musim panas istimewa bagi para pelaut di lepas pantai Portugal dan Spanyol.

Meskipun mereka mungkin terbiasa melihat orca yang berenang di bagian laut ini, keadaan berubah pada bulan Juli ketika dilaporkan bahwa sekelompok orca telah "menyerang" sebuah perahu.

Pada awalnya, para ahli menyebutnya bahwa kasus ini merupakan perilaku nakal dari paus pembunuh, Namun empat bulan kemudian, ada lebih dari 40 insiden yang tercatat yang membuat para ilmuwan benar-benar bingung.

Baca Juga: Presiden Jokowi Kutuk Keras Tindakan Biadab Teror di Sigi

Para peneliti telah menentukan bahwa tiga paus pembunuh yang secara khusus terlibat dalam sebagian besar insiden ini, yaitu paus pembunuh remaja yang bernama Gladis hitam, Gladis putih dan Gladis abu-abu.

Sebelumnya, paus pembunuh tersebut sudah menargetkan kapal di lepas pantai kedua negara selama berjam-jam, membuat nakhoda ketakutan saat mereka menabrak bagian bawah kapal, khususnya kemudi kapal.

Seorang wanita mengatakan "serangan" itu terasa "diatur sepenuhnya". Seperti yang dikatakan pelaut lain, paus pembunuh mendatangi kapal, bukan sebaliknya.

Baca Juga: Viral Video Seruan Berjihad, Habib Novel: Jangan Terprovokasi Ajakan Tak Bermutu

Sementara insiden tersebut sebagian besar digambarkan sebagai 'serangan' di media, para ahli telah memperingatkan penggunaan istilah tersebut.

"Serangan memiliki begitu banyak konotasi, dan itu bukan berarti mereka bermaksud untuk menyakiti," kata Lori Marino, seorang ahli saraf dan ahli dalam perilaku dan kecerdasan hewan, dan pendiri The Whale Sanctuary Project.

Meskipun Lori yakin bahwa perilaku paus orca tersebut disengaja, dia mengatakan mungkin ada banyak penyebab dan motivasi di baliknya.

Baca Juga: Temuan Baru Alat Karya Peneliti UI, Alat Deteksi Ujaran Kebencian dan Bahasa Kasar Lewat Twitter

Lori khawatir  jika ini dianggap sebagai serangan, orang akan beranggapan hal tersebut adalah ancaman dan kemudian akan membunuh paus orca.

"Sebagai catatan paus pembunuh dalam kasus menabrak perahu tersbut tidak sampai melukai manusia ika mereka mau, mereka bisa melakukan lebih banyak kerusakan, tapi mereka tidak pernah menyakiti manusia di alam liar," kata Lori.

Satu kelompok ilmuwan, yang telah melakukan penyelidikan informal terhadap perilaku paus orca ini, menyimpulkan bahwa paus pembunuh sedang bermain.

Baru-baru ini, ahli lingkungan Victor Hernandez mengatakan dia yakin orca menargetkan kapal lantaran serangan tombak di polong mereka pada bulan Juli oleh nelayan ilegal.

Baca Juga: Viral Video Seruan Berjihad, Habib Novel: Jangan Terprovokasi Ajakan Tak Bermutu

Di alam liar, paus pembunuh sering menggunakan anjing laut dan singa laut untuk melatih bayinya berburu.

Sebuah contoh pada tempat pertunjukkan paus orca di mana pada sesi latihan mereka juga dapat memutuskan untuk tidak membunuh.

Pada Juni 2019 tahun lalu, Kanada melarang penangkaran dan pembiakan paus dan lumba-lumba. Undang-undang serupa, Undang-Undang Kesejahteraan dan Keamanan Orca disahkan di California pada 2016.

Meskipun AS belum mengeluarkan izin untuk menangkap paus orca dari alam liar sejak 1989, banyak negara bagian masih mengizinkan taman kehidupan laut untuk membiakkan paus orca yang sudah mereka tangkap.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: unilad


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x