Paus Fransiskus Dukung LGBT, Konservatif Tuntut Klarifikasi karena Bertentangan dengan Ajaran Gereja

- 22 Oktober 2020, 15:00 WIB
Paus Fransiskus menyatakan dukunganya serikat sipil sesama jenis.
Paus Fransiskus menyatakan dukunganya serikat sipil sesama jenis. /Instagram.com/@franciscus

PR CIREBON - Paus Fransiskus mengatakan bahwa pasangan sesama jenis harus dilindungi oleh undang-undang serikat sipil dalam bahasa paling jelas yang dia gunakan pada hak-hak kaum gay, mendorong pujian dari kaum liberal dan seruan untuk klarifikasi mendesak dari kaum konservatif.

Dia membuat komentarnya dalam film dokumenter baru "Francesco" oleh sutradara nominasi Oscar, Evgeny Afineevsky, yang dirilis pada Rabu.

"Orang homoseksual memiliki hak untuk berada dalam keluarga. Mereka adalah anak-anak Tuhan dan memiliki  hak untuk berkeluarga. Tidak ada yang harus diusir atau dibuat sengsara karenanya," katanya.

"Yang harus kita buat adalah undang-undang serikat sipil. Dengan cara itu mereka melindungi secara hukum. Saya membela itu," ucapnya.

Baca Juga: 63 Kelurahan di Surabaya Sudah Nol Kasus, Begini Upaya Pemkot Surabaya Kendalikan Covid-19

Paus tampaknya merujuk pada saat dia menjadi uskup agung Buenos Aires dan menentang undang-undang untuk menyetujui pernikahan sesama jenis, tetapi mendukung semacam perlindungan hukum untuk hak-hak pasangan gay.

Gereja Katolik mengajarkan bahwa kecenderungan homoseksual tidak berdosa, tetapi perbuatan homoseksual adalah dosa. Ini mengajarkan bahwa homoseksual harus diperlakukan dengan bermartabat tetapi bertentangan dengan pernikahan gay.

Penulis biografi kepausan Austen Ivereigh mengatakan kepada Reuters, bahwa komentar paus dalam film itu adalah bahasa paling jelas yang digunakan Paus tentang masalah itu sejak pemilihannya pada 2013.

Baca Juga: Peringati Hari Santri Nasional 2020, Pesan Ma'ruf Amin: Pesantren Berperan dalam Tiga Bidang

"Dukungan jelas dan publik Paus Francis untuk serikat sipil sesama jenis menandai tahap baru dalam hubungan dengan orang-orang LGBTQ," kata Pastor James Martin, seorang Imam Yesuit dan penulis "Building a Bridge", sebuah buku tentang pelayanan Katolik kepada homoseksual.

"Ini menunjukkan pendekatan pastoralnya secara keseluruhan kepada orang-orang LGBTQ, termasuk mereka yang beragama Katolik, dan mengirimkan pesan yang jelas kepada para uskup pemimpin Gereja yang menentang undang-undang tersebut," kata Martin, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Reuters.

Kaum konservatif menuntut klarifikasi.

"Pernyataan Paus jelas bertentangan dengan apa yang telah lama menjadi ajaran Gereja tentang persatuan sesama jenis. Gereja tidak dapat mendukung penerimaan hubungan secara obyektif tidak bermoral," kata Uskup Thomas Tobin dari Providence, Rhode Island, dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: Pilkada 2020 di Tengah Pandemi Covid-19 Tuai Polemik, KPU: Paslon Masih Gunakan Kampanye Cara Lama

Ed Mechmann, direktur kebijakan publik dari Keuskupan Agung New York, mengatakan dalam sebuah komentar di situs webnya bahwa Paus salah, dia juga menambahkan bahwa mendukung pengakuan hukum untuk segala jenis persatuan sesama jenis bertentangan dengan ajaran Gereja.

Seorang juru bicara Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa, Antonio Guterres, yang adalah seorang Katolik yang taat, menggambarkan ucapan Paus sebagai langkah yang sangat positif.

"Sekretaris Jenderal telah berbicara dengan sangat tegas menentang homofobia yang mendukung hak LGBTQ, bahwa orang tidak boleh dianiaya atau didiskriminasi hanya untuk orang yang mereka cintai," kata juru bicara PBB Stephane Dujarric.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x