Sebut Uighur Kaum yang Malang, Tiongkok Kecam Paus Fransiskus

- 24 November 2020, 22:04 WIB
Paus Fransiskus pertama kalinya sebut Muslim Uighur sebagai kaum yang teraniaya. (Instagram/@franciscus)
Paus Fransiskus pertama kalinya sebut Muslim Uighur sebagai kaum yang teraniaya. (Instagram/@franciscus) /Instagram/@franciscus

PR CIREBON - Tiongkok telah mengkritik Paus Fransiskus karena salah satu bagian dalam buku barunya di mana dia menyebutkan penderitaan kelompok minoritas Muslim Uighur Tiongkok, dengan mengatakan bahwa pernyataannya tidak memiliki dasar faktual sama sekali.

"Orang-orang dari semua kelompok etnis menikmati hak penuh untuk bertahan hidup, berkembang, dan kebebasan berkeyakinan," kata juru bicara kementerian luar negeri Tiongkok Zhao Lijian pada jumpa pers harian di Beijing, Selasa, 24 November 2020.

Zhao tidak menyebutkan kamp-kamp tempat lebih dari satu juta orang Uighur dan anggota kelompok minoritas Muslim Tiongkok lainnya dilaporkan ditahan. Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Al Jazeera.

Baca Juga: Sekutu Presiden Tayyip Erdogan Sebut Koalisi Pemerintah Turki Kuat Meski Ada Kritik

Amerika Serikat dan pemerintah lainnya, bersama dengan kelompok hak asasi manusia, mengatakan fasilitas seperti penjara itu dimaksudkan untuk memisahkan Muslim dari agama dan warisan budaya mereka, memaksa mereka untuk menyatakan kesetiaan kepada Partai Komunis yang berkuasa di Tiongkok dan pemimpinnya, Xi Jinping.

Tiongkok, setelah pada awalnya menyangkal keberadaan fasilitas tersebut, mengatakan bahwa mereka adalah pusat yang dimaksudkan untuk memberikan pelatihan kerja dan mencegah terorisme dan ekstremisme agama, atas dasar sukarela.

Dalam buku barunya, Let Us Dream, yang dijadwalkan pada 1 Desember, Paus Fransiskus mencantumkan 'orang Uighur yang malang' di antara contoh kelompok yang dianiaya karena iman mereka.

Baca Juga: Masih dalam Tahap Pembuatan, Satelit Indonesia akan Segera Diluncurkan pada Tahun 2023

Paus Fransiskus menulis tentang perlunya melihat dunia dari pinggiran dan pinggiran masyarakat, ke tempat-tempat dosa dan kesengsaraan, pengucilan dan penderitaan, penyakit dan kesendirian.

Halaman:

Editor: Irma Nurfajri Aunulloh

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x