Viral, Alami Batuk usai Cium Kepala Umatnya, Paus Fransiskus Dikonfirmasi Terinfeksi Virus Corona, Simak Fakta Sebenarnya

- 3 Maret 2020, 17:02 WIB
PAUS Fransiskus Vatikan dikabarkan terkena virus corona setelah Italia diserang virus tersebut.*
PAUS Fransiskus Vatikan dikabarkan terkena virus corona setelah Italia diserang virus tersebut.* /MCM News/

PIKIRAN RAKYAT - Virus corona sedang marak diberitakan, seiring dengan bertambahnya jumlah terinfeksi COVID-19.

Diketahui, per 3 Maret 2020 ini, terhitung 76 negara dengan sejumlah 90.933 orang dinyatakan terinfeksi virus yang menyebabkan pneumonia berat ini.

Diantarnya, negara bagian Eropa seperti di Itali perkembangannya cukup pesat. Tercatat hingga kini jumlah terinfeksi mencapai 2.036 orang.

Baca Juga: Merasa Terpapar Virus Corona, WNA asal Korea Selatan Putuskan Bunuh Diri di Solo

Akibat dari 2.036 orang yang dikabarkan telah terinfeksi, sejumlah sekolah dan universitas di Itali telah ditutup selama beberapa minggu kedepan, terutama di Itali Utara yang disebut-sebut sebagai kota bagian Eropa terparah.

Begitu mencekamnya keadaan di negara Eropa, hingga sebuah situs internet memberitakan bahwa, Pemimpin Gereja Katolik, Paus Fransiskus, terinfreksi virus corona.

Isu itu beredar setelah Paus Fransiskus terekam kamera tengah batuk-batuk dan menyeka hidung saat memimpin misa Rabu Abu di Roma.

Baca Juga: Masyarakat Indonesia Mulai Panik, Penyanyi Dangdut asal Banyuwangi Ciptakan Lagu 'Corona', Warganet Makin Geram dan Ramai Mengkritik

Dalam narasi yang beredar, portal bernama MMC News awalnya melontarkan publikasi bahwa Vatikan mengonfirmasi Sri Paus terkena virus yang mengakibatkan penyakit Covid-19.

MCM News melontarkan pemberitaan bahwa tidak hanya Paus, namun dua pembantunya juga tertular virus yang menyebabkan penyakit Covid-19.

"Tiga kasus itu menambah lebih dari 2.036 kabar infeksi yang terjadi di Italia dalam sepekan terakhir," demikian ulasan MCM News.

Baca Juga: Di Tengah Maraknya Wabah Virus Corona, WHO Sibuk Main TikTok, Simak Alasannya

Laporan pada saat itu menyebutkan, penyebaran itu terjadi karena Paus bersalaman dan mencium kepala beberapa umatnya, seperti yang biasa ia lakukan.

Setelah itu, Paus yang berusia 83 tahun dilarikan ke medis terdekat, yakni Santa Marta.

Namun, berdasarkan hasil penelusuran Masyarakat Anti Hoaks Indonesia (MAFINDO), dapat dipastikan bahwa berita Paus Fransiskus tengah menderita COVID-19 adalah hoaks atau bohong.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Selasa 3 Maret 2020: Aries Jangan Terlalu Memikirkan Omongan Orang Lain

"Tidak ada satu pun informasi valid yang mengonfirmasi pasti terjangkit virus itu. Pertama, MCM News adalah satu-satunya situs berita yang melaporkan Paus Fransiskus kena virus corona," tulis akun Instagram @turnbackhoaxid, dalam rangka mengklarifiksi disinformasi tersebut.

Diketahui, MCM News bukanlah termasuk ke dalam kantor-kantor berita besar dan kredibel, berbeda halnya dengan Vatican News yang memang khusus memberitakan informasi seputar Takhta Suci Vatikan.

Namun hingga saat ini, Vatikan News tidak mengabarkan kabar terinfeksinya Paus Fransiskus. Hal ini membuat geram pihak Vatikan, melaui juru bicaranya akhirnya Vatikan angkat suara atas pemberitan tersebut.

Baca Juga: Miliki Batik Tulis Berkualitas, Pemkot Cirebon Rencanakan Kriyan Barat Menjadi Kampung Wisata Batik

"Paus hanya menderita sakit ringan. Saya juga membantah berbagai spekulasi soal penyakit Paus hanya, tidak ada bukti diagnosa apapun kecuali sakit ringan," kata Juru Bicara Vatikan, Bruni.

Selain yang telah disebutkan tadi, alasan kedua, MCM News diragukan keabsahanya sebagai situs berita terpercaya.

Sebelumnya, Cinty Otis yang telah berkecimpung selama 10 tahun menjadi analis militer CIA, Amerika Serikat, melakukan penelusuran terhadap kantor berita tersebut.

Baca Juga: Selain Esemka, Indonesia Memiliki Mobil Nasional Karya Anak Bangsa

Penulis buku True or False ini melalui akun Twitternya mengatakan, MCM News adalah situs tidak jelas alias abal-abal.

Kejanggalan lainnya terlihat, saat kantor berita ini tidak menjelaskan siapa mereka dan susunan redaksinya. Sebagaimana diketahui, bahwa penjelasan susunan redaksi merupakan informasi wajib dicantumkan setiap kantor berita.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Instagram @bpptkg


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x