Network
PR CIREBON - Berminggu-minggu setelah kalah dalam pemilihan presiden Amerika Serikat (Pilpres AS), Presiden AS Donald Trump kini sekarang mulai kehilangan para pengikutnya di media sosial Twitter dari hari ke hari, menurut Newsweek melaporkan.
Diketahui, lebih dari 46.000 mantan murid presiden dilaporkan berhenti menerima tweet-nya sejak hari Minggu. Presiden masih memiliki hampir 89 juta pengikut tetapi kehilangan 10.000 pembaca pada Rabu siang.
Newsweek mengamati bahwa pengikut Twitter Trump turun 12.476 pada hari Selasa dan hampir 6.000 lainnya pada hari Senin. Pada hari Minggu, dia kehilangan 19.164 pengikut.
Baca Juga: Meski Pandemi Hukum Cambuk Aceh Tetap Berlaku, Pelaku Pemerkosaan Anak Dihukum 150 Kali Cambukan
Penurunan jumlah pembaca Trump bertepatan dengan gerakan yang disebut "UnfollowThePres", yang mendorong publik untuk meminta Twitter menandai cuitan dari presiden yang bertujuan untuk menyebarkan informasi salah.
Sejak kalah dalam pemilu pada 3 November lalu, Trump telah menggunakan Twitter untuk mempromosikan laporan dari outlet media pinggiran yang membantunya membangun narasi alternatif di mana mantan bintang reality TV itu tidak dikalahkan oleh sekitar 6 juta suara.
Banyak cuitan Trump yang menyatakan kemenangan dan mempromosikan teori konspirasi telah ditandai sejak kekalahannya dalam pemilihan. "PEMILIHAN YANG SAKIT!" cuitnya pada Rabu, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Daily Sabah.
Baca Juga: Edhy Prabowo Abaikan Peringatan Bahaya Ekspor Benih Lobster, Kiara: Sejak Awal Izin Sudah Bermasalah
Ledakan yang tampaknya tidak berdasar itu disertai dengan label peringatan dari Twitter yang menyatakan, bahwa "Klaim tentang penipuan pemilu ini masih diperdebatkan."
Sementara itu, Trump dapat dicekal dari Twitter pada 20 Januari 2021 mendatang setelah dia tidak lagi menjadi kepala negara.
