Network
PR CIREBON – Patrick Quinn, yang pertempuran pribadinya dengan penyakit Amyotrophic Lateral Sclerosis (ALS) membantu menggerakkan kampanye penggalangan dana Ice Bucket Challenge, meninggal dunia pada Minggu, 22 November kemarin di usia 37, yang merupakan tujuh tahun setelah diagnosisnya.
Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Channel News Asia, Quinn, yang lahir dan besar di Yonkers, New York, Amerika Serikat (AS) adalah salah satu pendiri kampanye yang mengumpulkan lebih dari US $ 220 juta (Rp4 miliar) untuk penelitian medis dalam ALS, atau lebih dikenal sebagai Penyakit Lou Gehrig.
Baca Juga: Laut China Selatan Masih Bersitegang, Penasihat Tiongkok Prediksikan Biden Miliki Langkah Berbeda
Dia didiagnosis dengan ALS pada 8 Maret 2013.
"Dengan sangat sedih kami harus berbagi kematian Patrick pagi ini. Kami akan selalu mengingatnya atas inspirasi dan keberaniannya dalam perjuangan tak kenal lelahnya melawan ALS," tulis para pendukungnya di media sosial Facebook.
Belasungkawa kepada keluarga Quinn mengalir di media sosial, dengan banyak yang mengungkapkan rasa terima kasih atas sorotan yang dia tarik untuk penyakit tersebut dan kebutuhan untuk menemukan obatnya.
Ice Bucket Challenge menjadi viral di media sosial pada tahun 2014, ketika orang-orang di seluruh dunia memposting video dan foto diri mereka sendiri yang membuang ember berisi air es di kepala mereka dan menantang orang lain untuk melakukan hal yang sama sambil meminta sumbangan untuk penelitian ALS.
Baca Juga: Semakin Mendekati Erupsi Gunung Merapi, Tebing Lava 1954 Alami Guguran dengan Kegempaan Tinggi
ALS sendiri adalah penyakit penyakit sistem saraf progresif yang mempengaruhi sel saraf di otak dan sumsum tulang belakang, menyebabkan hilangnya kontrol otot. Sekitar 12.000 hingga 15.000 orang Amerika mungkin menderita ALS, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS.
Diperkirakan 5 persen hingga 10 persen kasus ALS diyakini turun-temurun, tetapi penyebabnya tidak diketahui dan belum ada obatnya.
