Keringat Dingin? Jangan Sepelekan, Kondisi Ini Sebagai Respon Terhadap Suatu Penyakit

- 22 November 2020, 14:49 WIB
Ilustrasi - Keringat. ANTARA/Pixabay.
Ilustrasi - Keringat. ANTARA/Pixabay. /



PR CIREBON - Keringat dingin bukanlah diagnosis medis tetapi sebenarnya melibatkan banyak bagian tubuh manusia yang kompleks dan sebagian besar merupakan misteri.

Doktor Baylor University, Arindam Sarkar, seperti PikiranRakyat-Cirebon.com lansir dari Antara, Sunday menjelaskan bahwa berkeringat merupakan respons tubuh Anda terhadap berbagai penyebab stres internal dan eksternal termasuk aktivitas berlebihan.

Secara umum, ahli kesehatan setuju keringat dingin adalah ketika Anda mulai berkeringat dan merasa kedinginan pada saat bersamaan dan ini membuatnya berbeda dengan keringat biasa.

Baca Juga: Sedia Payung Sebelum Hujan, Gadget Hilang Rentan Bikin Stress Datang

Kathryn Boling, seorang dokter di Baltimore's Mercy Medical Center, mengatakan ada berbagai penyebab keringat dingin, tetapi umumnya karena infeksi, demam, atau masalah kesehatan yang mendasari, seperti serangan jantung atau gula darah rendah.

Keringat dingin bahkan bisa menjadi tanda adanya perubahan hormonal, seperti mengalami hot flashes saat menopause, penyesuaian hormonal setelah hamil, hingga stres atau kecemasan.

Tapi keringat dingin sedikit berbeda. Kondisi ini dapat digunakan untuk menggambarkan menggigil sebagai respons terhadap suatu penyakit atau pengobatan.

Baca Juga: Tiongkok Akan Luncurkan Wahana Penjelajahan Bulan, Upaya Pengambilan Batu Bulan Pertama Sejak 1970

Di kasus demam, Anda mungkin berkeringat dingin saat demam mulai turun. Anda bisa berada dalam situasi di mana Anda menjadi sangat panas karena demam, kemudian berkeringat dan merasa kedinginan.

"Walau jarang terjadi, keringat dingin dapat menjadi indikasi penyakit tidak menular lainnya termasuk kanker, atau bahkan dapat disebabkan oleh obat-obatan," ujar dokter di Northwestern Medicine Huntley Hospital, Roshi Gulati.

Selain itu, Anda juga bisa mengeluarkan keringat dingin saat berolahraga atau sesudahnya, menurut dokter di Providence Saint John's Health Center, Santa Monica, California, David Cutler.

Baca Juga: Propaganda di Media Sosial Kerap Terjadi, Marsekal Hadi Tjahjanto: Ancam Keutuhan NKRI

Ini seperti dalam kasus perubahan hormonal dan gula darah rendah yang dapat terjadi tanpa demam.

Pengobatannya

Dokter di University of Minnesota Medical School, Laura Miller mengungkapkan, pengobatan untuk keringat dingin didasarkan pada penyebabnya.

Jadi, menurutnya, sangat penting untuk memperhatikan gejala lain yang mungkin Anda alami jika sedang tidak merasa sedang mengalami keadaan darurat medis, misalnya telapak tangan basah, merasa tidak nyaman atau berkeringat.

Baca Juga: Cara Cek Informasi Hoaks Lewat WhatsApp, Tinggal Simpan Nomor Chatbot Kalimasada

Jika Anda mengalami keringat dingin terus menerus atau disertai gejala seperti nyeri dada, kesulitan bernapas, perasaan pingsan, atau nyeri, segeralah mencari perawatan medis.

"Keringat dingin bisa saja terjadi, tapi seharusnya tidak menjadi hal yang biasa," ujar dokter di Mount Sinai Queens, Erik Blutinger.

Bowling mengatakan jika demam terasa, maka Anda dapat minum obat penurun demam untuk membantu Anda merasa lebih nyaman. Demam dapat mengindikasikan infeksi virus, seperti flu atau Covid-19, jadi sebaiknya bicarakan dengan dokter Anda tentang apa yang harus dilakukan.***

Editor: Egi Septiadi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah