Network
PR CIREBON - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyiapkan asesor untuk sertifikasi kompetensi sebagai legalitas pengakuan aktor film agar lebih kreatif dan terus berkarya membuat film berkualitas.
Direktur Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan Kemendikbud Judi Wahyudin usai gelar Festival Film Pendek Fiksi Jabar XI di Garut, Jawa Barat, Sabtu 21 Novemer 2020 menuturkan jika sertifikasi kompetensi adalah sebagai bentuk pengakuan telah terujinya pelaku budaya atau film di Indonesia.
"Untuk bisa menguji itu butuh asesor, kita baru ada asesor 30 orang," ujarnya, dikutip PIkiranRakyat-Cirebon.com dari Antara.
Baca Juga: Potensi Tenaga Surya Mencapai 207,8 GW, Kementrian ESDM Genjot Pengembangan PLTS di Indonesia
Rencananya, kata dia, dalam waktu dekat akan ada 150 orang yang mengikuti uji kompetensi di Gedung Ismail Marzuki, Jakarta.
"Untuk sekarang, saya kira asesornya masih sangat kurang, dan ini tugas kita semua," katanya.
Dia berharap, hasil uji kompetensi ini melahirkan asesor baru yang siap memeriksa kembali para aktor film lain tidak hanya di tingkat nasional, tetapi juga di tingkat daerah.
Baca Juga: Tips Menjaga Kesuburan, Ini Makanan yang Harus Dihindari Bagi Pasangan Suami Istri
Anggota Komisi X DPR RI Ferdiansyah mendukung sertifikasi kompetensi agar aktor film lebih baik dan diakui dalam kegiatan profesionalnya.
"Kalau 30 produktivitasnya 'gila', bisa perbandingan yang lebih besar, jadi misalnya dengan kinerja yang baik dan produktivitas tinggi mungkin satu orang bisa melayani 150 orang kan lebih bagus," jelasnya.
Jumlah asesor saat ini hanya 30 orang, kata dia, tidak menjadi masalah jika asesor memiliki kemampuan tes yang banyak orang.***
