Laut China Selatan Masih Bersitegang, Penasihat Tiongkok Prediksikan Biden Miliki Langkah Berbeda

- 23 November 2020, 09:39 WIB
Tentara angkatan laut Amerika Serikat di wilayah Laut China.
Tentara angkatan laut Amerika Serikat di wilayah Laut China. /Twitter @USNavy/


PR CIREBON - Penasihat pemerintah Tiongkok, Wu Shicun mengatakan Presiden terpilih AS kemungkinan akan mengambil pendekatan yang lebih terkendali ke perairan yang disengketakan, tetapi itu tidak akan menyelesaikan masalah lama antara Beijing dan Washington.

Laut China Selatan 'telah menjadi medan pertempuran penting untuk persaingan strategis AS-Tiongkok', katanya.

Menurut Wu, Amerika Serikat diperkirakan akan mengambil pendekatan yang lebih terkendali ke Laut China Selatan di bawah Joe Biden, tetapi perairan yang disengketakan akan tetap menjadi hotspot potensial dalam hubungan antara Beijing dan Washington.

Baca Juga: Semakin Mendekati Erupsi Gunung Merapi, Tebing Lava 1954 Alami Guguran dengan Kegempaan Tinggi

"Saya pikir dia [Biden] akan mengambil pendekatan yang berbeda untuk [Presiden AS Donald] Trump," kata Wu Shicun, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari SCMP pada Minggu, 22 November 2020.

Dia kemungkinan akan lebih memperhatikan Laut China Selatan tetapi kebijakannya akan lebih seimbang dan lebih terkendali.

"Salah satu perubahan yang mungkin terjadi adalah pengurangan jumlah kebebasan operasi navigasi yang dilakukan oleh Angkatan Laut AS di laut," kata Wu.

Baca Juga: Polisi Hingga TNI Turun Tangan Soal HRS, JK Sindir Seakan-akan Menghadapi Goncangan dari Musuh Besar

Patroli telah menjadi fitur rutin operasi militer AS sejak Barack Obama berada di Gedung Putih tetapi menjadi lebih sering di bawah Trump, yang memberikan lebih banyak fleksibilitas kepada Pentagon untuk merencanakan jadwal patroli angkatan lautnya di perairan yang diperebutkan.

Pasukan Amerika telah melakukan delapan operasi kebebasan navigasi tahun ini, jumlah yang sama seperti pada 2019, tetapi naik dari enam pada 2018 dan empat pada masing-masing tiga tahun sebelumnya.

AS mengatakan manuver itu perlu untuk menjaga keseimbangan di kawasan itu, tetapi Beijing menganggapnya provokatif dan mengutuknya.

Baca Juga: Meski KPK Bentuk Struktur Baru dengan Tambah Tujuh Jabatan, Diklaim Bukan Struktur Gemuk

"Operasi militer AS di Laut China Selatan telah mempengaruhi hubungan Sino-AS dan meningkatkan ketegangan," kata Wu.***

Editor: Egi Septiadi

Sumber: SCMP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x