Kisah Pilu, Seekor Gajah yang Tengah Hamil Mati di Sungai setelah Diberi Makan Nanas Berisi Petasan

3 Juni 2020, 20:23 WIB
SEEKOR gajah mati di sungai usai diberi makan nanas berisi bahan peledak.* //World of Buzz

PR CIREBON - Seekor gajah hamil meninggal dan menjadi kematian paling mengerikan pada 27 Mei 2020, ketika dia memakan nanas yang diisi dengan petasan yang diumpankan kepadanya oleh beberapa penduduk setempat di Kerala, India.

Petasan itu meledak di mulutnya, melukai dan menyebabkan kematiannya. Insiden yang memilukan itu diketahui oleh seorang petugas hutan di distrik Malapupuram di Kerala utara yang menceritakan insiden tersebut di Facebook .

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari World of Buzz, Mohan Krishnan, yang merupakan bagian dari Tim Respon Cepat untuk menyelamatkan gajah itu mengatakan, gajah liar telah berkeliaran di desa terdekat untuk mencari makanan.

Baca Juga: Inggris dan Sekutu 'Five Eyes' Bicarakan Potensi Eksodus Hong Kong

Namun sangat disayangkan, warga setempat malah memberinya nanas yang diisi dengan petasan.

"Dia memercayai semua orang. Ketika nanas yang dia makan meledak, dia pasti terkejut tidak memikirkan dirinya sendiri, tetapi juga anak yang akan dia lahirkan dalam 18 hingga 20 bulan mendatang," katanya.

Mulut dan lidah gajah terluka parah saat dia berjalan di sekitar desa masih lapar dan sangat kesakitan. Krishan mengatakan dia tidak bisa makan apa pun karena lukanya.

Baca Juga: Bertahan dalam Badai Pandemi, Kisah PO Primajasa Pilih Tak Beroperasi hingga Tolak PHK Karyawan

"Dia tidak menyakiti satu orang pun bahkan ketika dia berlari membakar rasa sakit di jalan-jalan desa," katanya.

“Dia tidak menghancurkan satu rumah pun. Inilah mengapa saya berkata, dia penuh dengan kebaikan," ujar Krishan.

Akhirnya, gajah berjalan ke Sungai Velliyar di mana dia berdiri dengan mulut dan belalainya di air, dengan asumsi untuk menghilangkan rasa sakit.

Baca Juga: Beredar Kembali Video Lama Lempar Gelas di Las Vegas, Samantha: Saya Telah Banyak Berevolusi

Krishnan mengatakan dia mungkin berusaha mencegah luka-lukanya bernanah karena lalat dan serangga lainnya.

Tim penyelamat membawa dua gajah tawanan, Surendran dan Neelakanthan, untuk membantu mereka mengeluarkan gajah yang terluka keluar dari sungai, lapor NDTV .

“Tapi kupikir dia memiliki indra keenam. Dia tidak membiarkan kita melakukan apa pun," kata Krishnan.

Baca Juga: Usai Mahasiswa Berdemo Virtual, Kemendikbud Beri Jawaban terkait Kenaikan UKT di tengah Pandemi

Beberapa jam berlalu ketika mereka berusaha menyelamatkan gajah tetapi tidak berhasil. Pukul 4 sore, gajah mati saat berdiri di air. Bangkainya kemudian dimasukkan ke truk dan dibawa ke hutan tempat dia dikremasi.

"Dia perlu diberi perpisahan yang layak. Untuk itu, kami membawanya ke dalam hutan dengan truk. Dia berbaring di sana di atas kayu bakar, di tanah yang dia mainkan dan besarkan,” kata Krishnan.

“Dokter yang melakukan post-mortem mengatakan kepadaku bahwa dia tidak sendirian. Saya bisa merasakan kesedihannya meskipun ekspresi di wajahnya tidak terlihat karena topengnya," lanjutnya.

Baca Juga: Facebook Hapus Akun Nasionalis Kulit Putih Amerika Serikat dan Antifa Palsu

Gajah itu kemudian dikremasi dalam tumpukan kayu, Tim Respon Cepat membungkuk di depannya dan memberikan penghormatan terakhir.

Ini bukan pertama kalinya gajah diperlakukan dengan buruk sampai mati. Beberapa telah digunakan sebagai budak dan mati karena kelelahan murni sementara yang lain ditembak mati.***

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: World Of Buzz

Tags

Terkini

Terpopuler