Pangeran Charles Positif Corona, Inggris Ubah Taktik Perangi Corona

25 Maret 2020, 19:55 WIB
Pangeran Charles. / Instagram @theroyalfamily

PIKIRAN RAKYAT - Pangeran Charles, pewaris takhta kerajaan Inggris, dinyatakan positif mengidap virus corona baru Covid-19. Kabar buruk ini dikonfirmasi langsung dari kediaman bangsawan Inggris Clarence House.

India Today melaporkan, pangeran berusia 71 tahun terseut merupakan putra tertua Ratu Elizabeth yang memang menunjukkan gejala ringan, namun dirinya masih ada dalam kondisi yang sehat.

Baca Juga: Tolak Rapid Test Covid-19 dalam Stadion, Bupati Bogor Ade Yasin Pilih Metode Door to Door

"Beliau telah menunjukkan gejala-gejala ringan tapi tetap dalam kondisi sehat dan seperti biasa bekerja dari rumah selama beberapa hari terakhir ini," kata juru bicara Clarence House memberi keterangan.

Juru bicara lebih lanjut mengungkapkan bahwa Duchess of Cornwall, Camilla Parker Bowles, juga telah diuji.

"Duchess of Cornwall juga sudah menjalani tes tetapi tidak terkena virus," kata juru bicara tersebut, mengacu pada nama Camilla, istri Pangeran Charles.

Baca Juga: Terbentur Anggaran, Jembatan Ambruk di Kota Cirebon Masih Belum Diperbaiki

Charles dan Camilla melakukan tes di Aberdeenshire, saat ini keduanya sedang melakukan karantina mandiri di kediaman mereka di di Skotlandia.

"Belum diketahui secara pasti dari siapa Pangeran tertular virus itu, karena begitu banyak kegiatan publik yang beliau hadiri selama beberapa minggu terakhir dalam menjalankan tugasnya," jelas juru bicara.

Inggris telah mengalami lonjakan kematian harian virus corona dengan 87 kematian termasuk 21 korban meninggal di salah satu rumah sakit London, demikian disampaikan The Guardian.

Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Alat Pelindung Diri dari Tiongkok Dibeli dengan Uang Pribadi Prabowo Subianto?

Menurut data dari Worldometers pada 25 Maret 2020 pukul 19.30 WIB, terdapat 8.077 kasus virus corona di Inggris dengan 422 kematian. Sementara 135 pasien telah dinyatalan pulih.

Masuk ke dalam 10 besar negara dengan kasus terbanyak di 196 negara di dunia, Inggris mengubah taktik setelah para pemimpinnya mendapat kecaman keras karena pada awalnya gagal melakukan pengujian virus dan kecilnya respons awal mereka terhadap wabah.

Baca Juga: Sang Ibunda Wafat, Presiden Joko Widodo Langsung Bertolak ke Solo

Tak hanya itu, negara ini pun berencana untuk menguji 25.000 pasien rumah sakit setiap harinya, serta Perdana Menteri Boris Johnson mengumumkan pada Senin bahwa pemerintah akan membeli jutaan alat uji virus corona.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: The Guardian Indiatoday.in worldometers

Tags

Terkini

Terpopuler