PM Pakistan Imran Khan Sebut Joe Biden Hadapi 'Kritik yang Tidak Adil' Atas Penarikan dari Afghanistan

19 September 2021, 19:00 WIB
PM Imran Khan meminta AS menyusun strategi jika terjadi krisis kemanusiaan yang dipicu terhentinya bantuan internasional ke Afghanistan. /Instagram.com/@imrankhan.pti

PR CIREBON- Dalam sebuah laporan media, Perdana Menteri (PM) Pakistan Imran Khan mengatakan, dirinya meyakini bahwa Presiden AS Joe Biden menjadi sasaran "kritik yang tidak adil".

Hal itu diungkapkan PM Pakistan Imran Khan atas keputusan Joe Biden dalam penarikan pasukan dari Afghanistan dan menyebut keputusannya sebagai hal yang paling masuk akal untuk dilakukan.

Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari laman First Post, dalam sebuah wawancara dengan penyiar Rusia RT, Imran Khan mengatakan dia tidak yakin apakah AS memiliki kebijakan yang koheren tentang apa yang akan pihak Joe Biden lakukan di negara itu.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Aries, Gemini, Taurus, dan Cancer untuk Besok Senin, 20 September

Surat kabar Dawn melaporkan pada hari Sabtu, mengacu pada penarikan pasukan AS dari Afghanistan dan memuji presiden Amerika atas keputusannya, Imran Khan menuturkan ada begitu banyak kritik yang tidak adil yang dilayangkan kepada Joe Biden.

"Ada begitu banyak kritik yang tidak adil terhadap Presiden Biden, dan apa yang dia lakukan adalah hal yang paling masuk akal untuk dilakukan," tuturnya.

PM Pakistan itu juga meminta AS untuk menyusun strategi jika terjadi krisis kemanusiaan yang dipicu oleh terhentinya bantuan internasional ke Afghanistan.

Baca Juga: Taliban Kecualikan Anak Perempuan dari Pendidikan Menengah di Afghanistan

"Akan ada konsekuensi yang luas dalam hal masalah pengungsi, yang akan dirasakan oleh Pakistan dan Iran karena mereka telah menerima lebih banyak pengungsi," dia memperingatkan.

Lebih lanjut, Imran Khan menekankan bahwa AS memiliki peran besar untuk dimainkan seperti di Afghanistan selama 20 tahun.

Dituturkan Imran Khan, bahwa satu-satunya alasan AS menginvasi Afghanistan adalah terorisme.

Baca Juga: Krisis Berlanjut, Australia Tanggapi Pembatalan Kesepakatan Kapal Selam dengan Prancis

"Apa yang akan dicapai jika tanah Afghanistan menjadi tempat teroris lagi? Kita tidak boleh membiarkan Afghanistan hanyut ke krisis lain," tambahnya.

Ia pun mengatakan dirinya sangat terluka oleh pernyataan senator AS terhadap Pakistan atas bencana Afghanistan.

“Pakistan adalah negara yang paling banyak memberikan pengorbanan bagi AS dalam perangnya (melawan terorisme)," ujarnya.

Baca Juga: Keluarga Korban Eksekusi Houthi di Yaman Ungkapkan Surat Terakhir Ayah Mereka, Tegaskan Tak Bersalah

"Kami diminta untuk menjadi bagian dari koalisi ini ketika Pakistan tidak ada hubungannya dengan 9/11 karena tidak ada orang Pakistan yang terlibat. Kami tidak punya alasan untuk memasuki perang," imbuhnya.

Khan mengatakan sangat menyakitkan melihat AS menjadikan Pakistan sebagai kambing hitam atas kegagalannya.

Ia menolak tuduhan bahwa Pakistan membantu Taliban dalam perang melawan pasukan AS.

Baca Juga: Satgas Madago Raya Terlibat Baku Tembak dengan MIT Teroris Poso, Ali Kalora Dipastikan Tewas

"Jika kami percaya ini masalahnya, itu berarti Pakistan lebih kuat dari AS dan seluruh Eropa," ungkapnya.

Khan menggarisbawahi bahwa Taliban adalah kenyataan sekarang dan dunia tidak punya pilihan kecuali memberi mereka insentif untuk negara yang stabil.

"Masyarakat internasional harus mendorong mereka untuk menempuh jalan ini dan mudah-mudahan ini akan mengarah pada perdamaian," katanya.

Baca Juga: AS Minta Maaf Atas Serangan Pesawat Tak Berawak di Afghanistan, Keluarga Korban: Saya Ingin Keadilan

Ia menambahkan bahwa sekitar 75 persen anggaran Afghanistan adalah melalui bantuan, dan jika bantuan moneter ini dihentikan, negara itu akan jatuh.***

Editor: Arman Muharam

Sumber: First Post

Tags

Terkini

Terpopuler