AS Minta Maaf Atas Serangan Pesawat Tak Berawak di Afghanistan, Keluarga Korban: Saya Ingin Keadilan

- 19 September 2021, 16:00 WIB
Ilustrasi serangan rudal - Keluarga dari korban serangan pesawat yang dilakukan oleh AS melalui pesawat tak berawaknya sebut permintaan maaf saja tidak cukup.
Ilustrasi serangan rudal - Keluarga dari korban serangan pesawat yang dilakukan oleh AS melalui pesawat tak berawaknya sebut permintaan maaf saja tidak cukup. /REUTERS/US Department of Defense

PR CIREBON – Militer Amerika Serikat (AS) sebelumnya mengakui bahwa serangan pesawat tak berawak di ibukota Afghanistan bulan lalu secara keliru menewaskan 10 anggota keluarga Afghanistan.

Serangan oleh militer AS itu awalnya mencoba dikerahkan untuk membunuh anggota ISIS-K yang mengebom di bandara Kabul, Afghanistan.

Alih-alih menewaskan ISIS-K, serangan pesawat tak berawak oleh militer AS itu malah mengenai keluarga Afghanistan yang termasuk tujuh anak.

Baca Juga: Turun ke Jalan, Pengunjuk Rasa Tuntut Pengadilan Bebaskan Tersangka Kerusuhan Capitol AS

Pada Jumat, 17 September 2021 waktu setempat, AS pun mengutarakan ucapan maafnya, meskipun sebelumnya negara itu menegaskan serangan mereka memang menewaskan ISIS-K.

Terkait permintaan maaf dari AS, para penyintas serangan pesawat tak berawak itu mengatakan tidak cukup.

Aimal Ahmadi, yang putrinya Malika yang berusia tiga tahun terbunuh ketika rudal api AS menghantam mobil kakak laki-lakinya, mengatakan bahwa keluarga tersebut menuntut Washington menyelidiki siapa yang menembakkan drone dalam serangan Kabul.

Baca Juga: Taliban Kecualikan Anak Perempuan dari Pendidikan Menengah di Afghanistan

“Saya kehilangan 10 anggota keluarga saya. Saya ingin keadilan dari Amerika Serikat dan organisasi lain,” katanya, dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Al Jazeera.

Halaman:

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x