Bye Gigi Ompong! Ilmuwan Jepang Temukan Obat yang Dapat Meregenerasi Pertumbuhan Gigi Tanggal

3 April 2021, 18:39 WIB
Ilustrasi gigi rapi- Ilmuwan Jepang berhasil menemukan obat regenerasi gigi. yang sudah tanggal.* /Pexels/Shiny Diamond

PR CIREBON - Tim gabungan ilmuwan Jepang dari Universitas Kyoto dan Universitas Fukui, baru-baru ini membuat penemuan luar biasa.

Ilmuwan Jepang tersebut telah menemukan cara untuk merangsang pertumbuhan gigi copot atau gigi tanggal.

Seperti yang didokumentasikan dalam siaran pers dari Universitas Fukui Jepang, upaya penelitian bersama itu telah menemukan bahwa antibodi.

Baca Juga: Hasil KLB Kubu Moeldoko Ditolak Pemerintah, Partai Demokrat Kini Fokus Konsolidasi Kepengurusan

Antibodi tersebut untuk satu gen yang disebut USAG-1 dapat merangsang pertumbuhan gigi pada tikus yang menderita agenesis gigi, kondisi bawaan.

Diterbitkan di Science Advances, penelitian ini dapat bermanfaat pada manusia yang mengalami gigi copot atau gigi tanggal.

Sebelumnya, para ilmuwan telah mempelajari penyebab genetik untuk kasus tertentu di mana manusia memiliki lebih banyak gigi ketimbang manusia lainnya.

Baca Juga: Simak Tipe Pasangan Berdasarkan Zodiak, Kali Ini Aquarius, Aries, Cancer, Capricorn, Gemini, dan Leo

Faktanya, sekitar 1 persen populasi dunia ada yang memiliki lebih banyak atau lebih sedikit gigi karena kondisi bawaan.

Hal itu kemudian menuntun peneliti untuk mempelajari cara meregenerasi gigi pada orang dewasa.

Penulis utama studi Katsu Takahashi mengatakan bahwa molekul fundamental yang bertanggung jawab atas perkembangan gigi telah diidentifikasi.

Baca Juga: Tiongkok Dikabarkan Gunakan Iklan Facebook Sebarkan Propaganda Uyghur

“Morfogenesis gigi individu bergantung pada interaksi beberapa molekul termasuk BMP, atau protein morfogenetik tulang, dan pensinyalan Wnt,” kata Takahashi yang juga dosen senior di Kyoto University Graduate School of Medicine.

Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari World of Buzz, BMP dan Wnt berguna lebih dari sekedar molekul perkembangan gigi.

Mereka juga memodulasi pertumbuhan banyak organ dan jaringan jauh sebelum tubuh manusia terbentuk sepenuhnya.

Baca Juga: Pengendara Mobil Fortuner yang Acungkan Senpi Ditetapkan Tersangka oleh Polda Metro Jaya dan Dijerat Pasal Ini

Oleh karena itu, obat-obatan yang secara langsung mempengaruhi aktivitas molekul itu biasanya dihindari.

Sebab, efek sampingnya dapat mempengaruhi seluruh tubuh.

Para peneliti malah menargetkan faktor-faktor yang bertentangan dengan BMP dan Wnt secara khusus dalam perkembangan gigi karena bisa lebih aman.

Baca Juga: Inilah Tipe Pasangan Berdasarkan Zodiak: Libra, Pisces, Sagitarius, Scorpio, Taurus, Virgo Seperti Apa?

Sehingga, tim mempertimbangkan gen USAG-1. Namun mereka belum tahu apakan gen tersebut cukup bermanfaat jika diberikan kepada manusia.

Setelah berbagai percobaan dengan USAG-1, terungkap bahwa pensinyalan BMP sangat penting untuk menentukan jumlah gigi pada mencit (sejenis tikus).

Selain itu, satu kali pemberian gen sudah cukup untuk menghasilkan satu gigi utuh.

Baca Juga: Pemadaman Internet Meluas, Pengunjuk Rasa Myanmar Protes Adanya Peristiwa Berdarah

Eksperimen selanjutnya menunjukkan manfaat yang sama pada musang.

Studi ini adalah yang pertama menunjukkan manfaat antibodi monoklonal pada regenerasi gigi dan menyediakan kerangka kerja terapeutik baru untuk masalah klinis yang sudah berlangsung lama.

Diketahui, gigi yang hilang hanya bisa diatasi dengan menggunakan implan dan tindakan buatan lainnya.

Baca Juga: Begini Cara Mengatasi Perut Kembung dan Mual! Salah Satunya Hindari Minuman Bersoda

Penulis studi lainnya, Manabu Sugai dari Universitas Fukui menyimpulkan bahwa temuan mereka efektif untuk berbagai macam agenesis gigi bawaan.

Dengan perbaikan lebih lanjut, gigi yang hilang atau patah dapat tumbuh kembali dan praktik implan gigi bisa saja akan segera ditinggalkan.***

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: World Of Buzz

Tags

Terkini

Terpopuler