Dituduh Lakukan Sterilisasi pada Wanita Muslim Uighur, Tiongkok: Wanita Uighur Pezina dan Pembohong

3 Maret 2021, 14:45 WIB
Wanita Muslim Uighur. Tiongkok menuduh wanita Uighur sebagai pezina dan pembohong.* /Reuters/Petar Kujundzic/yus4

PR CIREBON – Tuduhan atas pelanggaran hak asasi manusia terhadap minoritas Muslim Uighur di Tiongkok semakin meningkat.

Parlemen di benerapa negara bahkan menuduh Tiongkok melakukan genosida terhadap Muslim Uighur.

Selain genosida, beberapa laporan juga mengatakan bahwa Tiongkok menargetkan wanita kaum Muslim Uighur dengan pemerkosaan sistemik.

Baca Juga: Cak Nun Sebut Pemimpin Indonesia Keturunan Dzurriyah Nabi dan Rasul: Aku Bersangka Baik dan Optimis

Hal itu termasuk pengendalian kelahiran paksa dengan cara sterilisasi oleh Tiongkok terhadap Muslim Uighur.

Namun, Tiongkok membantah tuduhan tersebut dan menuduh bahwa wanita Uighur justru merupakan pezina dan pembohong.

Sebagaimana diberitakan di PR Pangandaran dalam artikel "Sebut Wanita Uighur Pezina dan Pembohong, Tiongkok Tolak Tuduhan Perkosaan Paksa" Tiongkok telah melancarkan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap mantan tahanan Uighur dalam beberapa bulan terakhir.

Baca Juga: Informasi Haji 2021, Pemerintah Arab Saudi Wajibkan Jamaah Haji Sudah Divaksin

Hal itu dilakukan sebagai bagian dari upaya untuk menghilangkan kritik internasional atas pelanggaran hal asasi manusia terhadap minoritas Muslim Uighur.

Para pejabat telah menyebut dan mempermalukan wanita yang telah berbicara menentang dugaan pelanggaran hak yang mereka alami selama dalam penahanan.

Dalam upaya untuk membatalkan klaim dan mendiskreditkan saksi wanita Uighur itu, pejabat Tiongkok telah membantahnya dengan data medis pribadi tentang wanita tersebut.

Baca Juga: Krisis Iklim Memburuk, Paus Fransiskus Peringatkan Banjir Besar seperti Saat Masa Nabi Nuh

Para pejabat menuduh beberapa mantan tahanan wanita Uighur telah melakukan perzinaan dan salah satunya mengidap penyakit menular seksual.

Klaim itu diciptakan seolah menjadi bukti bagi pihak berwenang Tiongkok bahwa kesaksian para wanita Uighur yang lantang bersuara itu tidak dapat diandalkan lantaran punya 'karakter yang buruk'.

Wakil kepala departemen publisitas Xinjiang, Xu Guixiang mengatakan pada konferensi pers bulan Desember 2020 lalu, pihak berwenang Tiongkok telah mengambil serangkaian tindakan untuk menegur beberapa media yang menurutnya keliru.  

Baca Juga: Buruan Klaim! Kode Redeem FF Terbaru Hari Ini 3 Maret 2021, Tukarkan Hadiah Menarik Awal Bulan

Langkah-langkah itu di antaranya adalah dengan menerbitkan kesaksian video yang direkam sebelumnya dari mantan narapidana wanita Uighur di kamp Xinjiang.

Namun, konferensi pers yang dikontrol ketat itu menunjukkan bahwa pejabat Tiongkok menargetkan mantan tahanan tertentu yang telah memberikan kesaksian kepada media internasional.

Dalam konferensi pers pekan lalu, juru bicara kementerian luar negeri, Wang Wenbin menuduh seorang wanita Uighur tersebut telah menyebarkan 'kebohongan dan rumor'.

Baca Juga: Pelaku UMKM Juga Dipungut Pajak Penghasilan 1 Persen, Simak Ketentuannya!

Sebagai bukti, Wang menunjukkan fakta bahwa wanita Uighur itu sama sekali tidak menyinggung pelecehan seksual di kamp dalam wawancara sebelumnya.

Sebagai senjata pamungkas, Wang juga membagikan detail pemeriksaan medis yang diklaimnya menunjukkan kesuburan wanita Uighur tersebut tanda dia tak pernah dipaksa diperkosa atau disterilisasi.

Sebelumnya, penolakan atas tuduhan perkosaan sistemik dan sterilisasi juga terjadi pada bulan lalu.

Baca Juga: Viral Video Kekerasan pada Penyandang Disabilitas, NPCI Jabar: Saya Merasa Sangat Sakit Hati

Pejabat Xinjiang membagikan apa yang mereka katakan sebagai catatan medis pribadi seorang mantan tahanan wanita Uighur yang dinyatakan menderita sifilis.

Mantan tahanan wanita Uighur lainnya juga digambarkan oleh seorang pejabat Xinjiang memiliki 'karakter yang rendah'.

"Dia malas dan suka kenyamanan, kehidupan pribadinya kacau, tetangganya mengatakan bahwa dia berzina selama di Tiongkok," kata pejabat itu, seperti dilansir dari laman The New Arab pada Senin, 1 Maret 2021.

Baca Juga: Ini Cara Cek Bantuan Kuota Internet Gratis 2021 Kemdikbud untuk Telkomsel, XL, Indosat, Tri dan Smartfren!

Seperti diketahui, Tiongkok telah dituduh melakukan pemerkosaan secara sistemik, sterilisasi paksa, penyiksaan, kerja paksa, dan pelanggaran lainnya.

Sebuah laporan dari sebuah kantor berita internasional baru-baru ini yang menuduh pemerkosaan sistemik dan pelecehan seksual di kamp Xinjiang, mati-matian dibantah otoritas Tiongkok.

Padahal, dalam beberapa tahun terakhir, angka kelahiran terpantau menurun drastis di provinsi barat laut yang mayoritas penduduknya adalah Muslim Uighur

Baca Juga: Ini Penjelasan Mengapa Masih Harus Buat Laporan SPT Tahunan, Meski Telah Bayar Wajib Pajak!

Para ahli telah mengaitkan penurunan tersebut dengan laporan para mantan tahanan wanita Uighur yang mengalami aborsi paksa, sterilisasi, pemasangan IUD dan penahanan karena terlalu banyak anak.*** (Ferdy Yudha Pratama/PR Pangandaran)

Editor: Linda Agnesia

Sumber: PR Pangandaran

Tags

Terkini

Terpopuler