Network
PR CIREBON - Presiden Taiwan Tsai Ing-wen meminta warganya untuk lebih banyak makan nanas, demi membantu para petani.
Selain itu, Presiden Taiwan mengatakan bahwa negaranya telah 'disergap' oleh larangan peredaran buah oleh saingan lama tetangganya, Tiongkok.
Tiongkok mengatakan pada Jumat 26 Februari 2021 bahwa pihaknya akan menghentikan impor nanas dari Taiwan.
Baca Juga: Semakin Panas! Pensiunan Intelijen Militer Taiwan Ditangkap dengan Dugaan Jadi Mata-mata untuk Tiongkok
Pihak Tiongkok menyebutkan hal tersebut dengan menyebut "makhluk yang berbahaya" ada di dalam buah tersebut, yang mengancam pertanian negara itu sendiri.
Langkah tersebut memicu kecaman dari partai yang berkuasa di Taiwan.
Tsai mengatakan dalam sebuah posting Facebook, bahwa ekspor pertanian pulau itu memenuhi standar internasional.
Baca Juga: Ketegangan Meningkat, Angkatan Udara Taiwan Aktifkan Misil Setelah Jet Tiongkok Memasuki Zona Udaranya
"Tiongkok mengirimkan pemberitahuan seperti penyergapan, secara sepihak menangguhkan impor nanas Taiwan," katanya, dilansir Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari Reuters.
Dia mengatakan kalau keputusan itu jelas bukan keputusan perdagangan yang normal.
“Untuk mendukung para petani, ayo kita makan nanas bersama-sama!" ujarnya.
Baca Juga: Pesawat Tempur Tiongkok Kembali Terbang di Wilayahnya, Angkatan Udara Taiwan dalam Status Siaga
Partai Progresif Demokratik (DPP) yang berkuasa di Taiwan mengatakan di atas "intimidasi militer" yang sedang berlangsung, hal itu dikatakan sebagai tekanan.
Dinyatakan bahwa Beijing telah menggunakan larangan impor untuk memberikan tekanan ekonomi pada Taiwan.
Walaupun ada ketegangan politik, namun ia tetap menganggap Tiongkok sebagai mitra dagang utamanya.
Baca Juga: Usai Jalani Wajib Militer, D.O. EXO Langsung Bintangi Film Remake Taiwan Berjudul Secret
"Ini bukan pertama kalinya Tiongkok menggunakan ekspor pertanian ke negara lain sebagai ancaman politik," kata DPP dalam sebuah pernyataan.
Beijing, yang tidak pernah meninggalkan penggunaan kekuatan untuk mengendalikan Taiwan.
Telah melakukan misi udara berulang kali di sudut barat daya zona identifikasi pertahanan udara Taiwan dalam beberapa bulan terakhir.
Taiwan mengekspor sekitar 46.000 metrik ton nanas tahun lalu, dan lebih dari 90 persen, di antaranya dijual ke Tiongkok.***
