Mitos atau Fakta: Benarkah Covid-19 Bisa Memicu Kerontokan Rambut pada Pasien? Simak Penjelasan Ahli

- 8 Agustus 2020, 20:15 WIB
ILUSTRASI rambut rontok.*
ILUSTRASI rambut rontok.* /Pixabay//

PR CIREBON - Di tengah ramainya pandemi Covid-19, sebagian dari kita mungkin tidak mengharapkan adanya hubungan antara Covid-19 dan rambut rontok yang disebabkan oleh virus corona jenis baru yang menyerang pernapasan.

Namun, orang yang pulih dari Covid-19 mengaku mengalami kerontokan rambut akibat virus tersebut.

Dilansir dari Health, Dr. Esther Freeman yang bertanggung jawab dalam Dermatology Covid-19 Registry, database manifestasi dermatologis Covid-19 yang berisi 1.000 kasus dari 38 negara, mengatakan semakin banyak orang yang pulih dari Covid-19 melaporkan mengalami kerontokan rambut.

Baca Juga: Jadi Tersangka Kasus Djoko Tjandra, Polisi Dalami Peran Anita Kolopaking Melobi Brigjen Prasetijo

Kerontokan rambut ini tidak begitu mengherankan menurut ahli penyakit menular Amesh A. Adalja, MD, yang juga peneliti senior di Johns Hopkins Center for Health Security di Maryland, Amerika Serikat. Dia menyebutnya sebagai mekanisme telogen effluvium.

“Setelah mengalami stres fisiologis, ada kondisi yang berdampak pada siklus pertumbuhan folikel rambut. Ini disebut telogen effluvium, dan dapat dilihat juga setelah seseorang terkena penyakit lain termasuk malaria dan tuberkulosis," kata Adalja.

Telogen effluvium biasanya bermanifestasi sekitar tiga bulan setelah kejadian yang membuat stres, dan baik pria maupun wanita dapat terpengaruh.

Baca Juga: Gegara Terinfeksi Virus Corona, Seorang Pria Harus Kehilangan Hampir Seluruh Jari di Tangannya

Ahli dermatologi Angelo Landriscina, MD, mengatakan kepada Health, jenis kerontokan rambut ini dapat terjadi setelah peristiwa kehidupan yang penuh tekanan, tidak hanya penyakit parah tetapi juga pemicu stres psikologis yang serius, seperti kehilangan orang yang dicintai.

Halaman:

Editor: Nur Annisa

Sumber: Health


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x