PR CIREBON - Sebuah studi baru yang dilakukan oleh Rumah Sakit San Raffaele di Milan, Senin, 3 Agustus 2020 mengungkapkan, banyak pasien sembuh Covid-19 mengalami tingkat gangguan kejiwaan yang lebih tinggi.
Gangguan kejiwaan yang dialami tersebut termasuk gangguan stres pascatrauma (PTSD), kecemasan, insomnia, dan depresi.
Berdasarkan survei yang dilakukan, separuh dari 402 pasien yang diawasi usa menjalani pengobatan Covid-19 mengalami setidaknya satu gangguan jiwa yang sebanding dengan keparahan inflamasi selama sakit.
Baca Juga: Presiden Jokowi Beri Perintah Khusus ke Istri Mendagri, Sebut Lebih Efektif Peran Ibu-ibu PKK
Pasien yang terdiri dari 265 pria dan 137 perempuan, kembali diperiksa setelah satu bulan dirawat di rumah sakit.
"Jelas bahwa inflamasi yang disebabkan oleh penyakit tersebut juga dapat bereaksi terhadap tingkat kejiwaan," kata profesor Francesco Benedetti, ketua kelompok Unit Penelitian di Psychiatry and Clinical Psychobiology di San Raffaele, melalui pernyataan, yang dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Reuters.
Laporan itu dipublikasi di jurnal ilmiah Brain, Behavior and Immunity pada Senin, 3 Agustus 2020.
Baca Juga: Mahasiswa Keluhkan Beban Kuota, Nadiem Makarim Janjikan Kuota Internet Murah untuk Dukung PJJ
Berdasarkan wawancara klinis dan pertanyaan tentang penilaian diri, para dokter menemukan PTSD pada 28 persen kasus, depresi 31 persen, kecemasan 42 persen dan insomnia 40 persen, dan akhirnya gejala obsesif kompulsif 20 persen.