PR CIREBON - Masa pandemi Covid-19 menumbuhkan kekhawatiran baru terkait isu yang menyebutkan nyamuk yang menghisap darah orang yang terinfeksi bisa menularkan Covid-19 ke orang lain yang dihisap berikutnya.
Namun rupanya, sebuah studi terbaru yang dilakukan peneliti di Kansas State University menyatakan tidak perlu mengkhawatirkan hal tersebut.
Detailnya, penelitian ini dilakukan dalam fasilitas laboratorium teraman tentang penyakit menular di Biosecurity Research Institute, Kansas State University.
Baca Juga: Curigai Alutsista Berkorupsi, Prabowo Batalkan Kontrak dan Kembalikan Uang Rp50 Triliun ke Kemenkeu
Sedangkan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebelumnya pernah menyatakan gigitan nyamuk tidak menyebarkan virus.
Bahkan, WHO sudah memasukkan informasi itu sebagai bagian dari halaman "mythbusters" Covid-19 dengan menyatakan bahwa belum ada bukti yang menunjukkan penularan Covid-19 melalui nyamuk.
"Sampai saat ini belum ada informasi atau bukti yang menunjukkan bahwa virus corona dapat ditularkan oleh nyamuk."
Baca Juga: Lesty Kejora Panen Pujian usai Datangi Pesta Pernikahan Rizki DA 2, Netizen: Salut, Hatimu Kuat
Untuk itu, WHO lebih memilih menyatakan bahwa nyamuk tak dapat menularkan Covid-19 dengan didukung penelitian dari Kansas State Universitu.
"Sementara WHO secara definitif telah menyatakan nyamuk tidak dapat menularkan virus, penelitian kami adalah yang pertama memberikan data konklusif yang mendukung teori tersebut," jelas Stephen Higgs dari Kansas State University, peneliti dalam makalah yang diterbitkan di jurnal Scientific Reports pada Jumat, 17 Juli 2020.