PR CIREBON - Penyebaran Covid-19 lewat udara kini telah disetujui Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dengan kajian terbarunya, meski sebelumnya sempat menentang.
Berkaitan dengan hal itu, pakar justru menyebut penyebaran lewat udara (airborne transmission) akan menjadikannya lebih berbahaya.
Pasalnya, itu berarti setiap orang harus menggunakan masker tanpa henti, dimanapun mereka berada.
Baca Juga: Bermasker Pertama Kali di Hadapan Publik, Trump: Saat Berada di RS, Memang Bagus Pakai
Lebih dari itu, virus corona berbentuk mikro droplet akan dapat bertahan selama 8 jam di udara atau di dalam ruangan tertentu, persis seperti yang disampaikan oleh Kepala Lembaga Biologi Molkuler Eijkman, Amin Subandrio.
Atas dasar itu, Amin mengimbau masyarakat untuk semakin meningkatkan kewaspadaan menghadapi pandemi global ini.
“Dia (virus, red) di udara bisa bertahan sampai delapan jam,” jelas Amin dalam pernyataan yang dikutip dari laman PMJ News.
Baca Juga: Menyamar Selama Setahun, Polres Cimahi Ungkap Kebun Ganja Seluas 1 Ha dengan 4 Kali Panen di Lembang
Selain itu, ia juga terus memperingatkan agar masyarakat selalu mematuhi protokol pemerintah, sekaligus membuat ventilasi yang baik di setiap ruangan.
“Karena itu, sebaiknya ada ventilasi. Jadi ada jendela yang dibuka biar ada perputaran udara segar yang masuk. Di rumah sakit ada standarnya,” tuturnya.