Baca Juga: Di Tengah Kebahagiaan Lebaran Seorang Remaja Terseret Banjir Bandang
Tampak jelas bahwa Hepatitis merupakan masalah kesehatan masyarakat yang serius baik di tingkat nasional maupun global.
Pada tahun 2010 pada sidang WHA (World Health Assembly) ke 63 di Geneva tanggal 20 Mei 2010, Indonesia bersama Brazil dan Colombia menjadi sponsor utama untuk keluarnya resolusi tentang Hepatitis virus, sebagai Global Public Health Concern.
Usulan tersebut diterima dan keluarlah resolusi tentang Hepatitis nomor 63.18 yang menyatakan bahwa Hepatitis virus merupakan salah satu agenda prioritas dunia dan tanggal 28 Juli ditetapkan sebagai Hari Hepatitis Sedunia.
Sejak keluarnya resolusi tersebut, setiap dua tahun sekali dilakukan evaluasi tingkat global tentang respons pengendalian Hepatitis bagi negara — negara anggota WHO.
Baca Juga: India Minta Indonesia Segera Cabut Larangan Ekspor Minyak Goreng
Untuk akselerasi program pengendalian Hepatitis tingkat global, berdasarkan evaluasi respons sejak keluarnya resolusi 63.18, maka Indonesia bersama 14 negara Iain, pada sidang WHO bulan Mei 2014, mengusulkan resolusi untuk pengendalian Hepatitis virus. Keluarlah resolusi 67.7 tentang aksi konkret dalam pengendalian Hepatitis.
Istilah "Hepatitis” dipakai untuk semua jenis peradangan pada sel-sel hati, yang bisa disebabkan oleh infeksi (virus, bakteri, parasit), obat-obatan (termasuk obat tradisional), konsumsi alkohol, lemak yang berlebih dan penyakit autoimmune.
Ada 5 jenis Hepatitis Virus yaitu Hepatitis A, B, C, D, dan E. Antara Hepatitis yang satu dengan yang Iain tidak saling berhubungan.
Hepatitis A