Kajian Ramadhan: Kisah Salman Al Farisi, Rela Jadi Budak hingga Menangis di Depan Rasul

- 26 April 2020, 03:00 WIB
Ilustrasi Kesabarah Salman Al-Farisi dalam mencari kebenaran agama dan Tuhan.
Ilustrasi Kesabarah Salman Al-Farisi dalam mencari kebenaran agama dan Tuhan. //*gagasonline

Kemudian, ia dapat dikenali dengan tanda-tanda tertentu. Dia akan menerima dan makan hanya dari makanan yang diberikan sebagai hadiah, tetapi tidak akan makan dari sedekah. Tanda atau stempel kenabian akan berada di pundaknya.

Baca Juga: Ratusan Benda Diduga Mortir Zaman Perang Ditemukan Pekerja Tambang di Palimanan

Salman Al-Farisi dijual dan menjadi budak

Berbekal wasiat tersebut, Salman lantas meminta pedagang dari Bani Kalb untuk membawanya ke negeri Arab dan sebagai gantinya ia akan memberikan sapi-sapi dan kambing miliknya.

Namun Salman tertipu, belum sampai ke tujuan, ia diturunkan di Wadi Al-Qura (dekat Madinah),  kemudian ia dijual sebagai budak  kepada seorang Yahudi yang kejam.

Baca Juga: Kenali 5 Zodiak yang Membutuhkan Waktu Luang Pribadi dalam Hubungan Mereka

Tak hanya dijual sekali sebagai budak, ketika sepupu majikan Salman dari suku Yahudi Bani Quraidha di Madinah datang berkunjung, ia memutuskan untuk membeli Salman dari saudaranya itu.

Majikan baru Salman membawanya ke Madinah, tepat saat Rasulullah saw juga hendak hijrah ke kota suci di Arab tersebut.

Baca Juga: Gunakan Jasa Ojek Online, Polsek Mundu Cirebon Kirim Sembako ke Rumah Warga

Pertemuan Salman dan Nabi Muhammad saw semakin dekat

Halaman:

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Khalid Basalamah Official


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x