Baca Juga: Cek Fakta: Hoaks Luhut Perintahkan TNI-Polri Amankan Pemda yang Lawan Pemerintah Pusat
Sebagai bagian dari penelitian, para peneliti memilih 1.344 orang dewasa (usia rata-rata 49 tahun, 42 persen pria) yang diharuskan untuk menghabiskan satu malam di laboratorium tidur.
Berdasarkan hasil tim menyimpulkan, 39,2 persen dari peserta memiliki setidaknya tiga faktor risiko - indeks massa tubuh (BMI) lebih tinggi dari 30 dan peningkatan kolesterol total, tekanan darah, gula darah puasa dan kadar trigliserida. Selama rata-rata tindak lanjut 16,6 tahun, 22 persen dari peserta meninggal.
Baca Juga: Begitu Populer di Tiongkok, Daging Tikus akan Terus Dilarang Karena Adanya Wabah Covid-19
"Percobaan klinis di masa depan diperlukan untuk menentukan apakah memperpanjang tidur, dalam kombinasi dengan menurunkan tekanan darah dan glukosa, meningkatkan prognosis orang dengan sindrom metabolik," papar Fernandez-Mendoza mengenai pentingnya penelitian di masa depan di daerah tersebut.***