Mengenal Badai Sitokin, Gejala yang Buat Deddy Corbuzier Hampir Meninggal Usai Covid-19

- 24 Agustus 2021, 07:15 WIB
Mengenal Badai Sitokin, gejala yang buat Deddy Corbuzier hampir meninggal usai Covid-19 beserta langkah antisipasinya.
Mengenal Badai Sitokin, gejala yang buat Deddy Corbuzier hampir meninggal usai Covid-19 beserta langkah antisipasinya. /Instagram.com/@mastercorbuzier

PR CIREBON - Baru-baru ini, publik dihebohkan dengan penuturan Deddy Corbuzier yang menyatakan dirinya hampir meninggal dunia akibat mengalami Badai Sitokin usai terpapar Covid-19.

Bahkan, akibat Badai Sitokin ini, Deddy Corbuzier mengatakan jika paru-parunya rusak hingga 60 persen.

Untungnya, Deddy Corbuzier dapat melewati Badai Sitokin tersebut dan kembali pulih.

Baca Juga: Meski Banyak Ujian, 3 Zodiak Berikut Cenderung Optimis dan Ceria pada Hari ini!

Lantas, apa itu Badai Sitokin? Bagaimana gejala yang ditimbulkan dan bagaimana mengantisipasinya?

Berikut ini Pikiranrakyat-Cirebon.com rangkum penjelasan mengenai Badai Sitokin, sebagaimana dilansir dari Instagram dr Adam Prabata @adamprabata.

Sebelum ke pengertian Badai Sitokin, ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu, apa itu Sitokin.

Baca Juga: Potensi Bertambahnya Penduduk Miskin Besar, Ekonom Sarankan Pemerintah Tambah Jumlah Penerima Bansos

Sitokin merupakan molekul yang berperan dalam pengaturan respon imun.

Sitokin ini dibagi menjadi dua, yakni Sitokin Pro-Inflamasi dan Sitokin Anti-Inflamasi.

Sesuai namanya, Sitokin Pro-Inflamasi berperan dalam meningkatkan peradangan, sementara Sitokin Anti-Inflamasi berfungsi menurunkan peradangan dan perbaikan jaringan tubuh.

Baca Juga: Ngeri, Bocah 4 Tahun Terjatuh di Jalan Raya dari Mobil yang Berjalan dengan Pintu Terbuka

Badai Sitokin dapat terjadi saat ada peningkatan Sitokin Pro-Inflamasi di dalam tubuh, yang kemudian memicu respon imun agresif dan berpotensi membuat kerusakan organ hingga kematian.

Pada kondisi orang yang terpapar Covid-19, sel-sel imun tubuh merespon virus Covid-19 yang masuk secara berlebihan.

Akibatnya, terjadilah Badai Sitokin yang bisa menyebabkan seseorang terkena gangguan pernapasan berat, sindrom peradangan berat, gagal multi organ, hingga kematian.

Baca Juga: Poster Dibuat Blur Menimbulkan Aura Misteri, Teaser Debut Solo Lisa BLACKPINK Resmi Dirilis YG Entertainment

Badai Sitokin ini dapat terjadi pada pasien Covid-19 saat kondisinya berat atau beberapa waktu setelah pasien dinyatakan sembuh dari Covid-19.

Bagi mereka yang memiliki komorbid, seperti diabetes, hipertensi, obesitas, dan sebagainya, selain berisiko terkena gejala berat Covid-19, juga lebih berisiko mengalami Badai Sitokin.

Terlebih mereka yang memiliki kondisi peradangan (inflamasi) kronik di tubuh, maupun mereka dengan organ tubuh yang memiliki ketahanan lebih rendah untuk mengalami disfungsi organ akibat respon imun.

Baca Juga: Petinggi Taliban Bantah Pemberitaan Media Soal Tindakan Kekerasan dan Menolak Hak Perempuan di Afghanistan

Lalu apa yang dapat kita lakukan untuk mengantisipasi Badai Sitokin?

Tetap waspada saat terpapar Covid-19 maupun saat telah dinyatakan sembuh dari Covid-19.

Segera konsultasi ke fasilitas kesehatan terdekat apabila gejala yang dialami kian memburuk.

Dan segera hubungi gawat darurat apabila terdapat gejala sesak napas, nyeri dada, berdebar, lemah sebelah, tidak sadar, nyeri kepala hebat, maupun kondisi gawat darurat lainnya.***

Editor: Gracia Tanu Wijaya

Sumber: Instagram @adamprabata


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah