Sitokin ini dibagi menjadi dua, yakni Sitokin Pro-Inflamasi dan Sitokin Anti-Inflamasi.
Sesuai namanya, Sitokin Pro-Inflamasi berperan dalam meningkatkan peradangan, sementara Sitokin Anti-Inflamasi berfungsi menurunkan peradangan dan perbaikan jaringan tubuh.
Baca Juga: Ngeri, Bocah 4 Tahun Terjatuh di Jalan Raya dari Mobil yang Berjalan dengan Pintu Terbuka
Badai Sitokin dapat terjadi saat ada peningkatan Sitokin Pro-Inflamasi di dalam tubuh, yang kemudian memicu respon imun agresif dan berpotensi membuat kerusakan organ hingga kematian.
Pada kondisi orang yang terpapar Covid-19, sel-sel imun tubuh merespon virus Covid-19 yang masuk secara berlebihan.
Akibatnya, terjadilah Badai Sitokin yang bisa menyebabkan seseorang terkena gangguan pernapasan berat, sindrom peradangan berat, gagal multi organ, hingga kematian.
Badai Sitokin ini dapat terjadi pada pasien Covid-19 saat kondisinya berat atau beberapa waktu setelah pasien dinyatakan sembuh dari Covid-19.
Bagi mereka yang memiliki komorbid, seperti diabetes, hipertensi, obesitas, dan sebagainya, selain berisiko terkena gejala berat Covid-19, juga lebih berisiko mengalami Badai Sitokin.
Terlebih mereka yang memiliki kondisi peradangan (inflamasi) kronik di tubuh, maupun mereka dengan organ tubuh yang memiliki ketahanan lebih rendah untuk mengalami disfungsi organ akibat respon imun.