PR CIREBON - Saat seseorang telah dinyatakan negatif Covid-19 usai terpapar, beberapa di antaranya masih merasakan gejala-gejala tertentu.
Salah satu gejala yang mungkin dirasakan oleh penyintas Covid-19 adalah nyeri sendi.
Adapun nyeri sendi mengacu pada berbagai kondisi yang melibatkan rasa sakit dan peradangan pada persendian.
Sebagaimana dilansir Pikiranrakyat-Cirebon.com dari Times of India, seorang konsultan reumatologi asal India, dr Saurabh Chahande menyatakan, virus penyebab Covid-19 atau SARS-CoV-2, dapat menyebabkan gangguan rematik atau nyeri sendi.
Demi menghilangkan rasa sakit akibat nyeri sendi ini, dokter biasanya akan meresepkan sejumlah obat untuk dikonsumsi pasien.
Kendati demikian, terdapat beberapa cara alami yang dapat dilakukan oleh penyintas Covid-19 apabila mengalami nyeri sendi.
Berikut ini dirangkum, tiga cara alami mengatasi nyeri sendi bagi penyintas Covid-19 yang dapat dicoba.
1. Mengendalikan berat badan
Salah satu hal yang berdampak besar pada gejala radang sendi adalah berat badan.
Apabila tubuh memiliki berat berlebih, hal ini akan memberikan lebih banyak tekanan pada persendian, terutama pada lutut, pinggul, dan kaki.
Baca Juga: Taliban Janji akan Lindungi dan Hormati Hak Wanita Usai Membunuh Wanita karena Tak Memakai Cadar
2. Terapi hangat dan dingin
Anda dapat melakukan terapi hangat dan dingin untuk meredakan nyeri sendi.
Terapi ini bisa dilakukan dengan mandi air hangat di pagi hari untuk membantu meringankan tubuh yang terasa kaku.
Menggunakan krim atau salep yang memiliki kandungan capsaicin juga bisa membantu meredakan nyeri sendi.
Baca Juga: Turki Sebut Afghanistan sebagai Alat untuk Agenda Global yang Lebih Besar dalam Menguasai Dunia
Untuk terapi dingin, anda dapat mencoba membungkus es atau sayuran beku dengan handuk, dan taruhlah pada sendi yang terasa sakit.
Hal ini akan membantu meredakan nyeri sendi, pembengkakan, dan peradangan.
3. Akupuntur
Menurut praktisi, akupuntur dapat mengalihkan energi dan memulihkan keseimbangan dalam tubuh, termasuk mengurangi nyeri sendi.
Meski tidak ada bukti kuat terkait manfaat ini, namun anda tetap dapat mencobanya lantaran risiko bahaya yang dapat ditimbulkan relatif rendah.***