PR CIREBON - Indonesia merupakan salah satu negara yang rawan gempa bumi.
Gempa bumi biasanya terjadi ketika batuan di bawah tanah tiba-tiba pecah di sepanjang patahan. Pelepasan energi yang tiba-tiba ini menyebabkan gelombang seismik yang membuat tanah berguncang.
Saat dua balok batu atau dua lempengan bergesekan, itu akan sedikit menempel. Mereka tidak hanya meluncur dengan mulus, bebatuan saling menempel, batuan itu masih saling mendorong, tapi tidak bergerak.
Setelah beberapa saat, bebatuan itu pecah karena semua tekanan yang terbentuk, saat bebatuan pecah, gempa terjadi.
Saat gempa bumi dan sesudahnya, lempengan atau balok batu mulai bergerak, dan terus bergerak hingga tersangkut lagi.
Titik di bawah tanah tempat batu pecah disebut fokus gempa, tempat tepat di atas fokus (di atas tanah) disebut episentrum gempa.
Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Geo MTU, brikut contoh terjadinya gempa bumi:
1. Pecahkan satu balok karet busa menjadi dua.
2. Letakkan potongan di atas meja yang halus.
3. Satukan tepi kasar dari potongan karet busa.
4. Sambil mendorong kedua bagian bersama-sama dengan ringan, dorong satu bagian menjauh dari kamu di sepanjang bagian atas meja sambil menarik bagian lainnya ke arah
kamu, lihat bagaimana mereka menempel?
5. Terus dorong dan tarik dengan lembut.
Baca Juga: Bukan Corona, Para Ahli Temukan Virus Mematikan pada Kelelawar di Australia: Berakibat Fatal
Sebentar lagi sedikit karet busa di sepanjang celah (patahan) akan pecah dan kedua bagian itu tiba-tiba akan terlepas satu sama lain.
Karet busa yang pecah secara tiba-tiba itu adalah gempa bumi, itulah yang terjadi sepanjang kesalahan strike-slip.
Gelombang seismik yang mirip gempa juga bisa disebabkan oleh ledakan di bawah tanah.
Baca Juga: Pamer Penanganan Permasalahan di DKI Jakarta Selama 3 Bulan, Anies Baswedan: Terima Kasih, ya!
Ledakan ini dapat memicu pemecah batu saat membuat terowongan untuk jalan raya, rel kereta api, kereta bawah tanah, atau tambang.
Ledakan ini, bagaimanapun, tidak menyebabkan gelombang seismik yang sangat kuat, kamu bahkan mungkin tidak merasakannya.
Terkadang gelombang seismik terjadi saat atap atau dinding tambang runtuh, ini terkadang bisa dirasakan oleh orang-orang di dekat tambang.
Ledakan bawah tanah terbesar, dari uji hulu ledak nuklir (bom), dapat menciptakan gelombang seismik yang sangat mirip dengan gempa bumi besar.
Fakta ini telah dimanfaatkan sebagai sarana untuk menegakkan larangan uji coba nuklir global, karena tidak ada hulu ledak nuklir yang dapat diledakkan di bumi tanpa menghasilkan gelombang seismik tersebut.