PR CIREBON – Jepang mulai mengukur kerusakan dan memulihkan listrik setelah gempa berkekuatan 7,3 Skala Richter (SR) melanda wilayah di dekat Fukushima pada Sabtu, 13 Februari 2021 malam.
Bencana gempa di Jepang menyebabkan sekitar 150 orang terluka dan untuk sementara waktu memutus aliran listrik ke hampir satu juta rumah tangga.
Tidak ada kematian yang dilaporkan akibat gempa di Jepang, dan Perdana Menteri Yoshihide Suga mengatakan pada konferensi pers bahwa tidak ada insiden yang dilaporkan dari reaktor.
Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Straits Times, enam unit tenaga batu bara dan gas, dengan kapasitas gabungan 3,6 gigawatt, sedang ditutup karena gempa tanpa batas waktu untuk kembali dibuka.
Tokyo Electric Power juga mengatakan ada luapan kecil air dari kolam yang menyimpan bahan bakar nuklir di PLTN Fukushima, tetapi tidak terlihat aktivitas radiasi yang tidak terkendali.
Bisnis lain yang terkena dampak termasuk pabrik Ichihara di Chiba yang ditutup karena pemadaman listrik. Diperlukan waktu sekitar 10 hari untuk memulai kembali pabrik.
Idemitsu Kosan mengatakan satu-satunya unit penyulingan minyak mentah dan beberapa unit sekunder di kilang Chiba dihentikan karena listrik padam setelah gempa.