Pada titik ini, mereka berhenti memperbaiki motornya. Hasil tes menunjukkan bahwa mereka memiliki kesehatan metabolik yang lebih buruk selama periode pelatihan yang paling intens dan kadar gula darah yang kurang stabil serta disfungsi mitokondria.
Orang-orang ini juga menunjukkan penanda stres oksidatif, yang merupakan jenis kerusakan sel yang terkait dengan risiko kesehatan jangka panjang seperti penyakit kronis dan penuaan dini, serta gejala jangka pendek seperti kelelahan dan pembengkakan.
Kabar baiknya adalah para peserta dapat pulih setelah seminggu kurang berolahraga dan kinerja mereka juga meningkat. Meskipun mitokondria mereka tidak bekerja dengan baik seperti sebelum overtraining.
Kesimpulan
Olahraga HIIT memiliki dampak positif bila tidak berlebihan, dan dalam per sesinya cukup dilakukan 90 menit saja. Ini dapat membuat tubuh menjadi atletis dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.**