Apakah Mengonsumsi Junk Food Baik untuk Ibu Hamil? Simak Penjelasannya!

- 28 Maret 2021, 06:42 WIB
Ilustrasi hamil - Berikut ini adalah penjelasan terkait boleh atau tidaknya seorang ibu hamil mengonsumsi junk food atau makanan cepat saji. *
Ilustrasi hamil - Berikut ini adalah penjelasan terkait boleh atau tidaknya seorang ibu hamil mengonsumsi junk food atau makanan cepat saji. * /Pixabay/StockSnap

PR CIREBON - Mengidam sering kali dialami oleh seorang ibu hamil di masa saat masa kehamilannya.

Mengidam makanan saat hamil biasanya dialami selama trimester pertama kehamilan, dan dari semua makanan tersebut, makanan yang paling banyak diminati saat hamil adalah junk food.

Ibu hamil juga terkadang mengidam untuk makan makanan mulai dari makanan ringan asin, makanan pedas, permen karet, permen, makanan penutup yang manis hingga makanan cepat saji yang digoreng, dan minuman berkarbonasi yang manis.

Baca Juga: Sedang Merasa Bersalah? Simak 4 Tips Meminta Maaf yang Kreatif

Namu terlepas dari hal itu, saat hamil Anda perlu berhati-hati dengan apa yang kita makan.

Terlalu banyak makan junk food, makanan pedas dan digoreng bisa berbahaya bagi kesehatan.

Selain itu, junk food atau makanan cepat saji, terutama burger dan sebagainya yang di beli dari warung pinggir jalan, memiliki peningkatan risiko kontaminasi yang tinggi.

Baca Juga: Sedang Merasa Bersalah? Simak 4 Tips Meminta Maaf yang Kreatif

Lantas, seberapa amankah ibu hamil mengonsumsi junk food?

Selama kehamilan, keinginan mengonsumsi makanan cepat saji tidak dapat diprediksi.

Kadang-kadang menginginkan kentang goreng, Kadang-kadang bisa berupa es krim pada malam hari di saat hujan.

Akan tetapi ini bukanlah hal yang mustahil, bagaimanapun juga tubuh kita sedang mengalami perubahan hormonal yang ekstrim yang memainkan peran utama dalam indra perasa dan penciuman.

Baca Juga: Simak 4 Tips Balikan dengan Mantan, Buat Dia Cemburu

Dengan alasan ibu hamil makan untuk dua orang, dan ibu hamil perlu bersenang-senang dan menikmati masa kehamilannya.

Meskipun demikian, ibu hamil perlu memperhatikan makanan yang baik dan sehat untuk kehamilannya.

Secara definisi, junk food adalah jenis makanan yang tidak memberikan apa-apa bagi tubuh Anda dan dianggap 'sampah' oleh tubuh.

Junk food, baik itu gorengan atau burger berminyak, tinggi garam, mengandung serat yang sangat rendah dan memiliki kandungan gula dan lemak yang tinggi yang memang berbahaya jika dikonsumsi berlebihan apalagi oleh ibu hamil.

Baca Juga: 8 Cara Atasi Rambut Rontok Pasca Melahirkan, Salah Satunya Jaga Pola Makan Sehat

Misalnya seperti mayones, saus, keju, dan lain lain yang dikemas dengan garam yang dapat menyebabkan retensi air di dalam tubuh yang mengakibatkan pembengkakan di kaki dan tangan serta dapat menyebabkan hipertensi atau tekanan darah tinggi selama kehamilan.

Tidak adanya serat dalam junk food menimbulkan risiko lain selama kehamilan seperti sembelit.

Karena penting bagi ibu hamil untuk memiliki pola makan kaya serat untuk menghindari sembelit.

Penyakit sembelit dapat meningkatkan risiko pecahnya kantong janin akibat ketegangan dan masalah lainnya dalam kehamilan.

Baca Juga: 8 Cara Atasi Rambut Rontok Pasca Melahirkan, Salah Satunya Jaga Pola Makan Sehat

Selain itu, tingginya jumlah gula dan lemak dalam junk food dapat menyebabkan diabetes gestasional selama kehamilan dan juga dapat mengganggu perkembangan bayi yang sehat.

Jadi, sebaiknya ibu hamil daat melihat efek berbahaya dari mengkonsumsi makanan cepat saji atau junk food selama kehamilan.

Akibat dari mengkonsumsi junk food selama kehamilan diantaranya dapat meningkatkan risiko persalinan prematur, kenaikan berat badan yang tidak sehat, menyebabkan hipertensi, berbagai cacat bawaan dan komplikasi lain selama persalinan.

Kekurangan protein selama kehamilan dapat mengganggu perkembangan ginjal yang tepat pada janin, yang dapat menyebabkan perkembangan tekanan darah tinggi dan penyakit ginjal pada bayi.

Baca Juga: Iran dan Tiongkok Tanda Tangani Perjanjian 25 Tahun, Disebut Contoh Diplomasi yang Berhasil

Akibat lainnya kemungkinan bayi akan menyukai makanan berlemak yang mungkin ada peningkatan risiko alergi pada anak, yang biasanya berkembang antara usia 7 dan 9 tahun.

Penelitian telah menunjukkan bahwa jika ibu hamil mengonsumsi junk food secara berlebihan selama kehamilan, dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan diabetes tipe 2 pada anak-anak nantinya.

Membuat pilihan makan yang benar adalah cara terbaik.

Sebagai contoh misalnya jika hari ini tidak bisa tidak memakan keripik kentang itu, silahkan saja, tetapi pastikan lebih baik keesokan harinya untuk menghindari penumpukan lemak yang berlebihan atau efek buruk lainnya
Atau kita bisa mencoba alternatif sehat seperti, alih-alih memakan keripik kentang, cobalah keripik dari buah bit atau kangkung.

Baca Juga: Jeda Penyuntikan Vaksinasi Covid-19 Dosis Pertama dan Kedua Berubah, Simak Penjelasannya

Untuk kue atau permen, cobalah menggantinya dengan buah-buahan seperti apel, pisang dan atau yang lainnya.

Pada Catatan Akhir, diet yang seimbang adalah syarat utama untuk tetap bugar dan sehat. Kebutuhan ini akan meningkat menjadi dua kali lipat saat Anda hamil.

Karena satu-satunya sumber nutrisi bagi janin adalah makanan ibunya, kita bertanggung jawab penuh untuk menjadikannya makanan yang sehat.

Meskipun tidak mungkin untuk mengontrol keinginan ngemil saat hamil, cobalah untuk mengambil jalan sehat dengan memilih alternatif makanan cepat saji yang sehat.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Boldsky


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x