Dia mengatakan, tidak ada hubungan antara tingkat kebugaran dan kecenderungan terhadap seseorang mengalami EIA karena kondisi ini biasanya muncul sporadis, tetapi beberapa kasus dilaporkan turun-temurun.
Untuk pengobatannya, mirip seperti saat mengobati anafilaksis biasa yakni menggunakan epinefrin intramuskular, antihistamin, steroid sistemik, resusitasi cairan dan perawatan suportif.
Baca Juga: Gus Yaqut: Saya Ingin Jadikan Agama sebagai Inspirasi, Tidak Lagi Menjadi Alat Politik
Namun, sebelum terjadi, seseorang bisa melakukan tindakan pencegahan yakni menghindari makanan atau obat yang dapat memicu gejala menjelang waktu berolahraga.
Choi merekomendasikan penderita untuk menghindari olahraga dalam cuaca panas, dingin atau lembap. Sementara itu, Parikh menyarankan untuk minum antihistamin (seperti Zyrtec) 30 menit sebelum berolahraga.***