Pengguna TikTok Akui Alami Alergi Setelah Berolahraga, Ahli Jelaskan Kebenarannya

- 22 Desember 2020, 21:45 WIB
ilustrasi olahraga./
ilustrasi olahraga./ /pexels.com/@karolinagrabowska

Penyebab hingga penanganan EIA belum diketahui jelas. Namun, menurut Parikh, ada hubungan antara makanan yang dikonsumsi tiga jam setelah olahraga berat yang memicu reaksi ini.

Makanan apa pun bisa menjadi pemicunya, tetapi umumnya kerang, gandum, makanan laut, kacang-kacangan, sereal, produk susu, dan seledri. Selain itu, asupan alkohol, atau konsumsi aspirin atau obat antiinflamasi non steroid (NSAID) disebut bisa memperparah kondisi.

Baca Juga: Dianggap Sering Kritik Sana Sini, dr. Tirta Buka Suara: Kritikan Itu Bagian Demokrasi, Bukan Oposisi

EIA biasanya dipicu latihan intensitas sedang dan paling sering jogging, tetapi sebenarnya bisa terjadi saat penderita melakukan latihan dengan level intensitas apapun.

"Beberapa faktor eksternal mungkin juga berperan, seperti kelembapan dan cuaca hangat atau dingin," tutur Choi.

Ada berbagai teori mengenai hal ini, salah satunya peningkatan aliran darah dalam tubuh selama olahraga menggantikan sel kekebalan yang sensitif.

Teori lainnya, beberapa protein dalam usus berperilaku dengan cara tertentu selama aktivitas fisik dan berinteraksi dengan makanan atau obat-obatan dengan cara yang menyebabkan reaksi alergi.

Baca Juga: Sering Merasa Insecure hingga Tak Bisa Tidur? Atasi Perasaan Tak Nyamanmu dengan 6 Cara Ini

Dari sisi faktor risiko, EIA bisa terjadi pada semua kelompok usia, tetapi tampaknya paling umum terjadi pada remaja dan usia 20 tahun-an.

"Tidak ada kecenderungan ras yang diketahui dan tidak ada kecenderungan jenis kelamin yang jelas, meskipun dua penelitian besar telah melaporkan bahwa perempuan dua kali lebih mungkin mengalaminya daripada laki-laki," kata Choi.

Halaman:

Editor: Tita Salsabila

Sumber: Health


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x