Apakah Vaksin Covid-19 Bisa Membentuk 'Herd Immunity'? Berikut Penjelasan Para Ahli

18 November 2020, 22:01 WIB
ILUSTRASI vaksin Covid-19: Para ahli menjelaskan terkait vaksin Covid-19 yang penggunaannya apakah bisa membentuk 'Herd Immunity'./Pixabay/ fernandozhiminaicela /

PR CIREBON - Diketahui sejumlah pejabat dunia menyuarakan harapan bahwa vaksin Covid-19 dapat membawa 'herd immunity' dengan beberapa penghitungan bahwa mengimunisasi hanya dua pertiga dari populasi dapat menghentikan penyakit pandemi dan membantu melindungi seluruh komunitas atau negara.

Herd immunity merupakan perlindungan secara tidak langsung dari suatu penyakit menular yang terwujud ketika sebuah populasi memiliki kekebalan baik lewat vaksinasi maupun imunitas yang berkembang dari infeksi sebelumnya.

Namun Beberapa ahli mengatakan konsep tersebut hadir dengan peringatan dan tuntutan besar tentang apa yang mungkin dapat dicegah oleh vaksin dan harapan seperti itu tidak benar.

Baca Juga: Polda Jabar Belum Pastikan Tempat Pemeriksaan Bahar Smith yang akan Dilaksanakan Pekan Depan

Sebagai permulaan perlu dilakukan pencarian tentang apa yang dibutuhkan untuk mencapai 'herd immunity' dengan vaksin Covid-19.

Berapa tingkat penyebaran virus penyebab Covid-19? Akankah vaksin pertama yang digunakan dapat menghentikan penularan virus, atau hanya menghentikan orang sakit? Berapa banyak orang dalam suatu populasi yang akan menerima vaksin? Akankah vaksin menawarkan perlindungan yang sama untuk semua orang?.

"Herd immunity kadang-kadang salah dipahami sebagai perlindungan individu," kata Josep Jansa, pakar Kesiapsiagaan dan Respons Darurat Kesehatan di Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa (ECDC) yang berbasis di Stockholm, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Reuters.

Baca Juga: Berupaya Memperluas Kerja Sama, Israel dan Bahrain Berencana Dirikan Kedutaan Luar Negeri

"Saya sendiri tidak akan terpengaruh karena ada herd immunity. Herd immunity mengacu pada perlindungan komunitas, bukan pada bagaimana seseorang dilindungi," lanjutnya.

The European Centre for Disease Prevention and Control (ECDC) menggunakan perkiraan ambang kekebalan kawanan 67 persen untuk modelnya.

Sementara Kanselir Angela Merkel mengatakan bulan ini bahwa pembatasan Covid-19 di Jerman dapat dicabut jika 60 hingga 70 persen populasi memperoleh kekebalan, baik melalui Covid-19. vaksin atau melalui infeksi.

Baca Juga: Jumlah Limbah Elektronik di Jakarta Periode Februari hingga Oktober 2020 Capai 22 Ton

Para ahli Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga menunjuk pada tingkat cakupan vaksin 65 sampai 70 persen sebagai cara untuk mencapai kekebalan populasi melalui vaksinasi.

"Ide herd immunity adalah untuk melindungi yang rentan,' kata Eleanor Riley, seorang profesor Imunologi dan Penyakit Menular di Universitas Edinburgh.

“Dan gagasan di baliknya adalah jika, katakanlah, 98 persen dari populasi semuanya telah divaksinasi, akan ada sangat sedikit virus di komunitas sehingga 2 persen itu akan terlindungi. Itulah intinya," tambahnya.***

Editor: Irma Nurfajri Aunulloh

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler