Simak 2 Tanda Besar Menurut Psikolog Terkait Hubungan Pernikahan Menuju Perceraian dari Pasangan

18 Juli 2021, 16:40 WIB
Ilustrasi. berikut tanda pernikahan menuju perceraian melihat dari hubungan pasangan dan perselisihan antar mereka. /Pexels/cottonbro from

PR CIREBON - Pernikahan itu sulit, jadi sulit untuk benar-benar mengevaluasi apakah hubungan Anda bisa menuju perceraian atau tidak.

Pada awalnya, Anda mungkin merasa panik setelah setiap perselisihan atau pertengkaran, dengan statistik perceraian 50 persen yang tertinggal di benak Anda.

Namun, seorang psikolog mengetahui apakah ada pola umum yang dapat menjadi tanda bahaya bagi pasangan yang sudah menikah untuk diwaspadai akan terjadinya perceraian.

Baca Juga: Simak Jenis Makanan yang Disukai 3 Zodiak Ini, Taurus Menyukai Makanan yang Menenangkan Jiwa

Untungnya, dia menemukan bahwa sebenarnya ada dua tanda utama yang mengindikasikan sebuah pernikahan bisa menuju perceraian.

Tapi, bagaimana Anda tahu apakah Anda hanya panik karena perselisihan kecil, atau jika Anda benar-benar dalam masalah? Gottman menjelaskan perbedaan penting di bawah ini.

Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Your Tango, simak 2 tanda besar bahwa pernikahan Anda menuju perceraian menurut ilmu Psikologi.

Baca Juga: Selesai Isolasi Mandiri Covid-19? Lakukan 4 Hal Ini Untuk Membersihkan Rumah Anda

1. Terjebak dalam prasangka negatif

Terjebak dalam prasangka negatif dapat menimbulkan masalah besar bagi pasangan yang sudah menikah.

"Perceraian dini diprediksi oleh pasangan yang terjebak dalam prasangka negatif dan tidak mampu memperbaiki hubungan," jelas Gottman.

"Bagi pasangan-pasangan ini, sangat mudah untuk masuk tetapi sulit untuk keluar. Anda lihat bahwa proses perbaikan mereka selalu gagal."

Baca Juga: Kamu Calon Pengantin yang Merasa Stres Jelang Acara Pernikahan? Sebaiknya Lakukan 4 Gerakan Yoga Ini

Begitu Anda mulai mengasosiasikan pasangan Anda dengan lebih banyak perasaan negatif daripada perasaan positif, saat itulah Anda harus mulai khawatir.

Pasangan Anda harus menjadi pasangan, kekasih, dan teman Anda; prasangka negatif dapat memutuskan ikatan itu secara permanen.

Gottman mengatakan bahwa pernikahan dengan pola ini tidak akan bertahan lama. Biasanya akan berakhir dengan perceraian dini, biasanya hanya beberapa tahun setelah pasangan menikah.

Baca Juga: 5 Langkah Mudah Membuat Instagram Reels, Manfaatkan Efek di Dalamnya

2. Tidak mau menyelesaikan masalah

Jika Anda tidak pernah menyelesaikan perselisihan Anda dan selalu setuju untuk tidak setuju, perceraian sangat mungkin terjadi.

Anda mungkin berpikir cara yang baik untuk menyelesaikan argumen adalah setuju untuk tidak setuju, tetapi Gottman mengatakan bahwa meskipun ini mungkin tampak bermaksud baik, itu sebenarnya sangat berbahaya.

Ia juga menjelaskan, tidak seperti pola pertama, yang satu ini bisa berlangsung bertahun-tahun dan akhirnya berujung pada perceraian yang melelahkan dan bertahan lama.

Baca Juga: Ingin Sarapan dan Camilan yang Enak? Simak 4 Jenis Sandwich yang Sehat dan Kaya Manfaat

Dalam kasus ini, pasangan umumnya bertahan sekitar 16 tahun setelah pernikahan. Cukup sering pada saat mereka akhirnya bercerai mereka memiliki anak remaja.

Nasihat Gottman sangat jelas: jangan pasif. Bicarakan satu sama lain sampai Anda mencapai resolusi yang baik.

Dengan melakukan ini, Anda tidak perlu mengulanginya lagi dan lagi, dan Anda akan membuat ikatan perkawinan Anda semakin kuat.

Baca Juga: Dwayne Johnson Sebut Film 'Black Adam' sebagai Usaha Terberat dalam Berkarier: Perjalanan yang Luar Biasa

Kedengarannya seperti nasihat yang cukup solid. Bagaimanapun, komunikasi sangat penting dalam semua hubungan.

Jika Anda tidak berkomunikasi dengan benar, atau tidak berkomunikasi sama sekali, maka Anda pada akhirnya membuat pernikahan Anda gagal. ***

Editor: Aliyah Bajrie

Sumber: Your Tango

Tags

Terkini

Terpopuler