PR CIREBON - Akibat pandemi virus corona atau Covid-19, sektor kesehatan menghadapi beban yang sangat besar.
Selain pembatasan sosial, vaksinasi menjadi salah satu harapan atas solusi untuk mengatasi pandemi Covid-19.
Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Prokerala, vaksinasi dipercaya akan mampu mengurangi risiko, keparahan, efek jangka panjang dari infeksi dan penularan Covid-19 ke orang lain.
Dalam pedoman baru-baru ini, pemerintah telah menyetujui vaksinasi untuk wanita hamil.
Sehingga, kini semua calon ibu bisa terlindungi dari Covid-19.
Di sisi lain, vaksinasi adalah langkah yang sangat progresif, karena akan mempengaruhi jutaan jiwa di dunia.
Baca Juga: Kritik Vaksin Covid-19 yang Dikomersialisasi, Faisal Basri: Pemerintah Harus Melarangnya!
Seorang dokter menambahkan bahwa setiap individu membutuhkan perlindungan dari infeksi Covid-19 yang kini sedang melonjak.
Vaksinasi tampaknya menjadi solusi terbaik untuk saat ini dan jangka panjang.
Manfaat dari memvaksinasi wanita hamil tampaknya jauh lebih besar daripada tidak vaksin ataupun risiko teoritisnya.
Baca Juga: Simak! Ini Dia Gangguan Kepribadian yang Mungkin Anda Miliki Berdasarkan Zodiak
Sonal Kumta, Konsultan Senior Ahli Obstetri & Ginekologi, Fortis Hospital Mulund, dan Manjiri Mehta, Konsultan Ginekolog & Dokter Kandungan, Hiranandani Hospital Vashi, berbagi beberapa hal yang harus diketahui ibu hamil tentang vaksinasi.
Perlu diketahui bahwa kehamilan tidak meningkatkan risiko infeksi Covid-19.
Sebagian besar wanita hamil tidak menunjukkan gejala atau memiliki penyakit ringan, tetapi kesehatan mereka dapat memburuk dengan cepat dan dapat memengaruhi janin.
Penting juga bagi para ibu hamil untuk mengambil semua langkah pencegahan guna melindungi diri mereka dari infeksi Covid-19.
Hal itu tentu saja termasuk vaksinasi terhadap Covid-19. Sehingga, disarankan agar wanita hamil ikut mendapatkan vaksin.
Menurut penelitian, lebih dari 90 persen ibu hamil yang terinfeksi sembuh tanpa perlu dirawat di rumah sakit.
Baca Juga: Polisi Tangkap Tersangka Pengeroyokan Kepada Aparat Ketika Berusaha Membubarkan Balap Liar
Meski begitu, penurunan kesehatan yang cepat dapat terjadi pada beberapa wanita.
Wanita hamil yang bergejala tampaknya memiliki peningkatan risiko penyakit parah dan kematian.
Dalam kasus penyakit parah, seperti semua pasien lain, wanita hamil juga harus dirawat di rumah sakit.
Baca Juga: Xi Jinping Janjikan pada Kim Jong Un, Hubungan Kerja Sama Korea Utara dan China Dibawa ke Tahap Baru
Selain itu, wanita hamil dengan kondisi medis yang mendasarinya misalnya tekanan darah tinggi, obesitas, usia di atas 35 tahun, dan yang lainnya juga memiliki risiko yang lebih tinggi.
Ibu hamil yang telah sembuh dari Covid-19 memenuhi syarat untuk mendapatkan vaksinasi.
Di antara individu tersebut, vaksinasi harus berbeda selama 12 minggu dari infeksi atau 8 minggu setelah pemulihan.***