Mitos atau Fakta: Air Liur Bisa Sembuhkan Luka Ringan? Berikut Penjelasan Dokter

26 November 2020, 18:30 WIB
Ilustrasi luka ringan berdarah: Dokter spesialis luka menjelaskan mitos terkait kepercayaan bahwa air liur bisa menyembuhkan luka ringan dan sebagainya. /Pixabay

PR CIREBON - Banyak anggapan yang beredar di masyarakat mengenai penanganan luka-luka ringan menggunakan air liur, kasa, bahkan alkohol.

Dokter spesialis luka Adisaputra Ramadhinara memberikan penjelasan seputar mitos penggunaan air liur untuk penanganan luka ringan.

Menurut dokter Adisaputra, air liur memang punya kandungan antibakteri, alasan mengapa hewan seperti anjing dan kucing menjilati lukanya. Tapi apakah itu berlaku juga untuk manusia?

Baca Juga: Kasus Prokes Habib Rizieq Resmi Naik Status Ke Tingkat Penyidikan, Berikut Pasal yang Dilanggar

"Kita tidak pernah merekomendasikan harus pakai ludah," kata Adisaputra, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari ANTARA.

Ketika membersihkan luka, butuh jumlah air bersih yang cukup untuk membilas agar kotoran, bakteri serta benda asing bisa hilang dari permukaan luka.

Air liur tidak memenuhi syarat pembersihan luka. Jadi, sebaiknya jangan gunakan ludah untuk menyembuhkan luka.

Baca Juga: Hati-hati, Konsumsi Suplemen Multivitamin Ternyata Bisa Timbulkan Efek Samping Bagi Kesehatan

Lalu, apakah kasa menjadi solusi menutup luka?

Dokter Adisaputra mengatakan penutup luka memiliki dua fungsi, yakni mencegah bakteri dari luar masuk sehingga luka yang bersih tidak terkontaminasi, serta menjaga kulit tetap lembap.

"Luka yang dijaga tetap lembap, proses pertumbuhan jaringan barunya lebih cepat dibandingkan ketika lukanya kering," tutur dia.

Baca Juga: Edhy Prabowo Resmi Jadi Tersangka, Mulai dari ATM hingga Sepeda Balap jadi Barang Bukti

Kasa bukanlah bahan yang pas untuk memenuhi kedua syarat itu. Kasa yang bentuknya berlubang-lubang bisa dengan mudah ditembus bakteri. Butuh 64 lipat kasa untuk mencegah bakteri menembusnya, ujar dia.

Selain itu, kain kasa punya pori-pori besar yang membuat air bisa menguap sehingga luka yang harusnya lembap jadi cepat mengering.

Jika itu terjadi, luka yang kering menempel dengan kain kasa. Bila kasa ingin diganti, kulit akan terasa sakit karena menempel dengan kasa yang bisa membuat luka kembali mengeluarkan darah.

Baca Juga: Siap-siap, BSU Tahap V Termin Kedua Kembali Disalurkan, Berikut Penjelasan Menaker

Apa yang direkomendasikan untuk menutup luka? Plester. Jangan lupa pakai dulu salep luka sebelum dilindungi dengan plester.

Apakah alkohol cocok untuk membersihkan luka?

Ada anggapan butuh alkohol agar permukaan luka bersih dan steril dari bakteri. Dokter menegaskan, alkohol tidak disarankan untuk membersihkan luka.

Baca Juga: Gelar Perkara Kasus HRS di Petamburan, Jika Terbukti Polri akan Tingkatkan Status Ke Penyidik

"Memang bisa bunuh kuman, tapi juga membunuh jaringan sehati di bawah kulit yang bisa menjadi calon kulit baru," jelas dia.

Alkohol adalah disinfektan yang dipakai untuk membersihkan benda mati, bukan diaplikasikan pada luka.

"Pakai cairan pembersih luka yang aman dan tidak merusak jaringan kulit baru," kata dia.***

Editor: Irma Nurfajri Aunulloh

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler