Ahok Bentuk Tim Khusus Bongkar Mafia Migas, Berikut Penjelasan Menurut Pengamat

- 13 Oktober 2020, 17:27 WIB
Komisaris Utama PT Pertamina, Basuki Tjahja Purnama alias Ahok.
Komisaris Utama PT Pertamina, Basuki Tjahja Purnama alias Ahok. /pikiran-rakyat

PR CIREBON – Basuki Tjahaja Purnama, atau yang lebih dikenal dengan Ahok, menyatakan bahwa ia membentuk tim khusus di PT Pertamina (Persero).

Sebagai Komisaris Utama Pertamina, Ahok mengakui bahwa ia ingin melakukan analisis mengenai alasan yang menyebabkan calon partner kilang Pertamina memutuskan mundur dari proyek kilang.

Selain itu, tim tersebut juga bertugas untuk menangani calon investor yang pernah berminat kerja sama di proyek kilang Pertamina. Tim yang sama juga akan bernegosiasi ulang dengan calon investor yang sempat berminat menggarap proyek kilang dengan Pertamina.

Baca Juga: Pilkada Di Tengah Pandemi, Eko Prasojo: Berpotensi Timbulkan Politik Uang

Sebagaimana diberitakan Warta Ekonomi, dengan judul sebelumnya ‘Ahok Bentuk Tim Khusus Bongkar Mafia Migas, Ini Kata Pengamat’, pengamat Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi mengatakan bahwa sangat tepat untuk memastikan kegagalan pembangunan kilang yang disebabkan oleh ketidakmampuan Pertamina atau memang ulah mafia migas yang menghalangi pembangunan kilang.

"Namun, jangan berharap tim khusus itu dapat membasmi mafia migas hingga akar-akarnya. Pasalnya, Mafia Migas sudah menjadi suatu sistem inherent yang mampu memengaruhi kebijakan, tidak hanya kebijakan di Pertamina, tetapi juga kebijakan di kementerian terkait," kata Fahmy pada Selasa, 13 Oktober 2020, yang dilansir Pikiranrakyat-Cirebon.com dari Warta Ekonomi dengan judul artikel sebelumnya "Ahok Bentuk Tim Khusus Bongkar Mafia Migas, Ini Kata Pengamat"

Tim yang dibentuk Ahok tersebut terdiri dari jajaran internal Pertamina, salah satunya adalah Direktur Strategi, Portofolio, dan Pengembangan Usaha, Iman Rachman.

Baca Juga: Waspadai Fenomena La Nina di Indonesia, BMKG: Puncaknya Kisaran Desember 2020 sampai Januari 2021

Meskipun begitu, Fahmy mengatakan agar tim khusus jangan beranggotakan staf internal Pertamina, tetapi harus melibatkan personal eksternal yang mempunyai integritas dan keberanian dalam melawan mafia migas.

Akan tetapi, kehadiran tim khusus ini diharapkan segera bekerja dan membongkar semua kejanggalan dalam proses tender proyek-proyek Pertamina.

"Paling tidak, tim khusus itu dapat memagari keterlibatan mafia migas di Pertamina, utamanya dalam pembangunan kilang minyak," pungkas Fahmy.***

Editor: Egi Septiadi

Sumber: wartaekonomi.co.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x