Indonesia Terdampak Kesehatan Donald Trump, Nilai Rupiah Melemah terhadap Dollar AS

- 5 Oktober 2020, 16:05 WIB
Presiden AS, Donald Trump.
Presiden AS, Donald Trump. /ANTARA/
PR CIREBON - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin pagi bergerak menguat seiring membaiknya kondisi Presiden AS Donald Trump usai terkonfirmasi positif pada pekan lalu.
 
Secara garis besar, melemahnya nilai rupiah terhadap dollar AS ini disebabkan karena permintaan akan mata uang rupiah jauh lebih sedikit (anjlok) jika dibandingkan dengan mata uang dollar AS ataupun Euro.
 
"Kondisi Presiden Donald Trump terus membaik saat dia melawan infeksi virus korona, dan dia mungkin dapat meninggalkan Pusat Medis Walter Reed paling cepat Senin." dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Good Morning America.
 
 
Pada pukul 9.48 WIB, rupiah menguat 22 poin atau 0,15 persen menjadi Rp14.843 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.865 per dolar AS.
 
Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Senin, mengatakan, pagi ini terlihat sentimen positif kembali masuk ke aset berisiko.
 
"Pasar mendapatkan kabar dari dokter kepresidenan bahwa kondisi Trump membaik dan bisa keluar dari RS paling cepat hari Senin ini," ujar Ariston. dikutip dari Antara News
 
 
Namun demikian, lanjut Ariston, pasar masih mewaspadai isu tersebut. Indeks saham berjangka AS dan indeks saham Asia juga terlihat positif pagi ini.
 
"Rupiah berpotensi menguat terhadap dolar AS dengan sentimen positif tersebut, mengikuti pergerakan aset berisiko lainnya," kata Ariston.
 
FDI (Foreign Direct Investment) atau aliran investasi asing langsung di suatu negara sangat dipengaruhi oleh pertumbuhan perekonomian di negara tersebut.
 
 
Pertumbuhan pasar di negara penerima akan menentukan prospek keuntungan dari investasi tersebut. Jika prospeknya terlihat baik, maka aliran FDI akan semakin tinggi dan semakin lancar.
 
Dengan demikian, kesejahteraan masyarakat di dalamnya akan semakin baik yang ditandai dengan meningkatnya pendapatan dan juga daya beli masyarakat.
 
Ariston memperkirakan hari ini rupiah bergerak dikisaran Rp14.750 per dolar AS hingga Rp14.900 per dolar AS.
 
Pada Jumat 2 Oktober lalu, rupiah ditutup melemah 30 poin atau 0,2 persen menjadi Rp14.865 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.835 per dolar AS.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Antara News Good Morning America


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x