PSBB Ketat Jakarta Pengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Triwulan III, Menkeu Sebut Lebih Rendah dan Minus

- 16 September 2020, 08:15 WIB
Menteri Keuangan, Sri Mulyani.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani. /

PR CIREBON - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati punya prediksi akan pertumbuhan ekonomi pada triwulan III 2020 yang dinilai belum bisa tumbuh positif, bahkan bisa tumbuh lebih rendah dari perkiraan awal yang kisaran minus dua persen hingga nol persen.

"Mungkin lower end dari minus 2,1 persen atau lebih rendah, itu perkiraan terbaru berdasarkan assessment pergerakan dalam dua minggu. Kita berharap tidak terlalu jauh," ungkap Sri Mulyani dalam jumpa pers di Jakarta pada Selasa, 15 September 2020.

Namun demikian, ia menyebut pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB ketat menjadi salah satu potensi turunnya proyeksi pertumbuhan ekonomi, seiring dengan wilayah DKI Jakarta yang saat ini menyumbang 17 persen PDB nasional.

Baca Juga: Citra Islam Indonesia Hancur usai Kasus Penusukan Syekh Ali Jaber, PBNU: Teror Ulama Tak Bermoral

Untuk itu, ia mengharapkan pusat dan daerah semakin baik berkoordinasi dalam menangani Covid-19, sehingga setidaknya bisa memberikan harapan terhadap pemulihan ekonomi, terutama pada triwulan IV-2020 yang diperkirakan mencapai 0,4 persen-3,1 persen.

"Semua proyeksi ini tergantung dari bagaimana mengelola dan mencegah kenaikan kasus Covid-19. Saya berharap hubungan pusat daerah yang semakin baik, ada delapan provinsi yang bisa dikendalikan Covid-nya, bisa ikut mempengaruhi ekonomi triwulan empat," jelas Sri Mulyani, seperti dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara News.

Dalam arti lain, perkiraan itu menghasilkan kesimpulan proyeksi pertumbuhan ekonomi keseluruhan tahun 2020 ini, ternyata bisa berada pada kisaran minus 1,1 persen - 0,2 persen yang didukung oleh belanja maupun stimulus penanganan dampak Covid-19.

Baca Juga: Jabar dan Banten Tak Bisa Tanpa DKI, Ridwan Kamil Desak Luhut Jadi Perantara Satukan Frekuensi

Sebagai informasi, pengamat ekonomi sekaligus Direktur riset Center of Reform on Economic (CORE) Indonesia, Piter Abdullah menyebut proyeksi ekonomi Indonesia pada kuartal III dan IV tahun ini akan membaik, meski masih mengalami pertumbuhan negatif akibat pandemi.

Tepatnya, proyeksi membaik ini disebbakan adanya berbagai pemberian stimulus dan bantuan sosial yang diberikan oleh pemerintah selama ini, tak lain bertujuan agar perekonomian tidak mati dan bukan supaya kembali normal.

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Antara News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x