Jabar dan Banten Tak Bisa Tanpa DKI, Ridwan Kamil Desak Luhut Jadi Perantara Satukan Frekuensi

- 16 September 2020, 07:15 WIB
RIDWAN Kamil*
RIDWAN Kamil* /

PR CIREBON - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil belum berhenti menyatukan paham antara Jawa Barat, Banten dan DKI Jakarta terkait penanganan Covid-19, apalagi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sedang menerapkan PSBB ketat dalam dua minggu mendatang.

Untuk itu, Ridwan Kamil meminta pemerintah pusat menjembatani koordinasi dengan DKI Jakarta dan Banten dalam penanganan Covid-19 agar berada pada satu 'frekuensi'.

Hal tersebut diungkapkan Ridwan Kamil pada saat mengikuti rapat virtual dengan Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marinvest) sekaligus Wakil Ketua Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Luhut Binsar Pandjaitan.

Baca Juga: Terbongkar Alasan TKA Banyak Datang ke Indonesia, Menko Luhut: Ada Sarjana, tapi Kurang Ahli

"Saya usulkan koordinasi itu dilakukan bukan hanya berdasarkan isu yang ada saja, namun berunding agar satu frekuensi dengan DKI Jakarta maupun Banten," ungkap Ridwan Kamil pada Selasa, 15 September 2020.

Lebih lanjut, gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu menilai koordinasi antara tiga provinsi itu memang harus dibenahi, apalagi hal itu dibutuhkan untuk menangani Covid-19 di daerah-daerah penyangga DKI Jakarta yaitu Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Kota Depok, Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi (Bodebek).

"Jabodetabek itu harus diberlakukan oleh satu manajemen koordinasi. Jangan sampai DKI Jakarta jalan sendiri, Jabar juga jalan sendiri dan Banten pun begitu. Mari kita bentuk koordinasi yang rutin," jelas Ridwan Kamil, seperti dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Warta Ekonomi.

Baca Juga: Citra Islam Indonesia Hancur usai Kasus Penusukan Syekh Ali Jaber, PBNU: Teror Ulama Tak Bermoral

Selain itu, Ridwan Kamil juga mengungkapkan angka kematian di Jawa Barat memang tergolong rendah yakni 2,4 persen. Hanya saja, tingkat kesembuhan di Jabar juga masih rendah, yakni sekitar 51-53 persen, atau artinya ini belum sesuai tingkat kesembuhan ideal di angka 70 persen.

"Jadi kami di Jabar ingin meminta bantuan kepada Menteri Kesehatan dalam meningkatkan angka kesembuhan di Jabar," pungkas Kang Emil.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Warta Ekonomi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x